21 November 2024
Surabaya, Indonesia
Berita

Sekolah Rasa Pondok Pesantren, SMP Muhammadiyah 17 Surabaya Gelar Boarding School

Pemateri One Day Boarding School (ODBS) bagi siswa putra Alfian Hidayatullah (kiri) dan Musa Abdullah (kanan). (Istimewa/KLIKMU.CO)

KLIKMU.CO – SMP Muhammadiyah 17 Surabaya (Spemjitu) melaksanakan kegiatan One Day Boarding School (ODBS) bagi siswa putra. Acara dikemas seperti di pondok pesantren ini mengambil tema Mengoptimalkan Generasi Muda Islam yang Bertauhid dan Berintelektual.

Kegiatan ODBS putra tersebut dilaksanakan di LKSA Panti Asuhan Muhammadiyah Wiyung Surabaya pada hari Jumat-Sabtu (13-14/9/2024), yang sebelumnya dilakukan acara ceremonial pembukaan di aula Spemjitu.

Koordinator acara, Daniar Wahyu mengungkapkan bahwa kegiatan ODBS ini memiliki tujuan yang positif bagi para siswanya.

“Sebagai tanggung jawab sekolah untuk menanamkan kemandirian kepada para siswa dan hidup sederhana layaknya seperti sekolah di pondok pesantren, serta menanamkan ketauhidan sehingga menjadi generasi yang kuat, baik iman maupun pengetahuannya,” terangnya.

Lebih lanjut Daniar mengatakan, selama dua hari para siswa akan mendapatkan materi secara teori dan praktek ibadah diantaranya tahsin untuk memperbaiki bacaan al qurannya, murajaah dan hafalan hadits-hadits tentang ketauhidan.

“Selain itu para siswa diajak untuk qiyamul lail atau sholat tahajud hingga sholat shubuh berjamaah yang dilanjutkan dengan dzikir pagi dan ceramah subuh serta olahraga pagi dan bersih diri,”ungkapnya

Di penghujung acara, para peserta diberi tugas untuk menuliskan Rencana Tindak Lanjut (RTL) dari materi yang telah disampaikan.

Sebagai pemateri ODBS tersebut menghadirkan dua narasumber, yaitu Bendahara Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya Musa Abdullah dan Ketua Majelis Kader Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Tambaksari, Alfian Hidayatullah.

Musa Abdullah membuka materi dengan mengenalkan kembali pengertian tauhid. Ketauhidan atau tauhid adalah meyakini dengan sebenar-benarnya bahwa Allah itu Esa, atau satu, tidak ada yang wajib disembah melainkan hanya menyembah kepada Allah Azza Wa Jalla. Dan Dialah yang maha pemurah lagi maha penyayang.

“Maka dari itu, kalua kita ingin menjadi manusia terhormat, manusia sukses dan di hormati, syaratnya belajarlah ilmu tauhid,” imbuhnya.

“Setinggi tingginya ilmu, sepintar pintar siasat, janganlah meninggalkan ilmu tauhid. Karena memurnikan tauhid akan membawa kamu kepada kehidupan yang mulia,” pungkasnya.

Pemateri kedua, Alfian Hidayatullah menyampaikan bahwa kunci diterimanya sebuah amalan yaitu beriman. Setiap manusia di dunia ini mempunyai Tuhan, di setiap agama juga mempunyai Tuhan. Nama Tuhan digunakan secara umum, namun dalam agaman Islam Tuhan adalah Allah SWT.

“Semua manusia di muka bumi ini kalua tidak beragama dan tidak bertuhan maka hidupnya sia-sia,” ungkapnya.

Lebih lanjut ustad Alfian berkata, manusia itu bagaikan pohon, tidak bisa berdiri sendiri. Dan hati manusia bagaikan akar, kalau tidak diberi nutrisi maka akar tidak mampu menopang pohon dengan kuat.

“Sama halnya dengan iman manusia, harus selalu diberi nutrisi, yaitu dengan memperbanyak ibadah dan berdzikir dimanapun berada,” terangnya.

Pada saat ini generasi muda harus bijak menggunakan dan memahami media sosial, karena banyak tontonan atau video-video yang menjerumuskan kita jauh dari keimanan kita.

“Salah satunya khodam dan ramalan bintang atau zodiak. Hal tersebut harus dihindari, lebih baik mencegah dari pada mengobati,” pungkasnya.

(Rizky Putra/Kaysan/Muri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *