KLIKMU.CO – Lembaga Pengembangan Olahraga (LPO) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Surabaya menggelar festival olahraga tradisional di lapangan LPMK Mulyorejo Surabaya, Senin-Selasa (11-12/11/2024). Lomba ini merupakan bagian dari upaya menyemarakkan Milad Ke-112 Muhammadiyah yang jatuh pada 18 November 2024.
Peserta terdiri atas SD/MI serta SMP/MTs Muhammadiyah se-Surabaya. Perinciannya, 28 SD/MI Muhammadiyah se-Surabaya dengan jumlah 360 atlet serya 12 SMP/MTs dengan 156 atlet.
Sementara itu, ada tiga cabang yang dilombakan. Yakni, egrang (1 putra 1 putri), terompah (3 putri), dan hadang (8 putra: 5 inti dan 3 cadangan).
Sekretaris panitia festival olahraga tradisional Zaki Fanani menyatakan, festival tradisional edisi Milad Ke-112 Muhammadiyah ini bertujuan untuk merayakan kekayaan budaya Nusantara dalam bingkai nilai-nilai Islam yang moderat.
“Melalui acara ini, Muhammadiyah mengajak masyarakat untuk mengenal dan melestarikan tradisi yang selaras dengan nilai-nilai Islam sehingga mampu menciptakan harmoni antara keimanan dan kebudayaan lokal,” ujarnya.
Selain itu, sambung Zaki, festival permainan tradisional juga bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pelajar terhadap teknologi digital yang berlebihan, terutama gadget.
“Permainan tradisional menawarkan hiburan yang aktif dan interaktif secara langsung. Dengan begitu, pelajar dapat merasakan manfaat beraktivitas fisik, bersosialisasi langsung, dan memiliki keseimbangan antara dunia digital dan dunia nyata,” paparnya.
Dengan mengadakan festival permainan tradisional di kalangan pelajar, lanjut Zaki, Muhammadiyah Surabaya ingin mendorong pelajar untuk mengenal, menghargai, dan melestarikan permainan tradisional yang mulai jarang ditemui.
“Permainan ini merupakan bagian dari identitas dan warisan budaya bangsa yang penting untuk dijaga agar tidak hilang oleh perkembangan zaman,” tegasnya.
Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya Drs Catur Anang Hutoyo didapuk membuka acara. Dalam sambutannya, Catur menyatakan bahwa olahraga tradisional harus terus dilestarikan. Sebab, selain menyehatkan badan sekaligus menggembirakan, berolahraga juga membuat mereka bisa bermain bersama kawan sebaya.
“Kalau bukan kita warga persyarikatan Muhammadiyah dan warga Surabaya, siapa lagi yang melestarikan,” tuturnya.
Dalam momen Milad Ke-112 Muhammadiyah ini, sambung Catur Anang Hutoyo, panitia milad bersama LPO PDM Surabaya memopulerkan kembali olahraga tradisional ini sebagai bentuk mencintai tradisi yang baik, sehat, dan menggembirakan.
“Senyampang masih anak anak, remaja teruslah giat berolahraga dan mengikuti semua kegiatan positif lainnnya seperti IPM, HW, TS-PM, dan lain sebagainya,” ujarnya.
Untuk diketahui, selain senang olahraga, Catur dulu juga pernah menjadi Paskibra Provinsi Jawa Timur mewakili Kabupaten Ngawi tahun 1983 saat masih kelas 2 SMA.
Setelah sambutan, Catur membuka secara resmi festival olahraga tradisional yanh disambut teriakan dan teluk tangan peserta.
Tidak lupa yel-yel, “Siapa kita?”
Disambut peserta, “Pelajar Muhammadiyah Surabaya.”
“Pelajar Muhammadiyah Surabaya?”
“Cerdas, mencerahkan, dan memajukan.”
(Yuda/AS)