Semakin Bertambah Usia Semakin Berkualitas Ketakwaannya

0
102
anggota Majelis Tabligh PWM Jawa Timur Drs H.M. Nawawi MSi mengisi Pengajian Keluarga Sakinah. (Fikri/KLIKMU.CO)

KLIKMU.CO – Setiap Ahad pertama Majelis Tabligh PCM Krembangan mengadakan Pengajian Keluarga Sakinah. Pada Ahad (4/9) ini agenda bulanan tersebut diadakan di mushola Al Bayan, Jalan Sedayu 7/34. Mubalig kajian itu adalah anggota Majelis Tabligh PWM Jawa Timur Drs H.M. Nawawi MSi. Tema yang diangkat adalah “Bertambah Usia, Bertambah Mesra dengan Keluarga.”

Ustadz Nawawi mengawali kajian dengan mengatakan bahwa sejatinya hidup adalah proses untuk menghadap Allah. Bukan proses untuk kaya, tua, atau menjadi pejabat.

Lalu Ustadz Nawawi membacakan sebuah hadits yang artinya “Barangsiapa yang akhir perkataannya sebelum meninggal dunia adalah ‘lailaha illallah’, maka dia akan masuk surga.”

Setelah itu, dibacakan surat Al Insyiqaq ayat ke-6 yang artinya “Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan menemui-Nya.” Ustadz Nawawi menegaskan bahwa setiap manusia akan meninggal. “Mati itu pasti, tidak harus menunggu tua,” imbuhnya.

Setelah itu Ustadz Nawawi menjelaskan bahwa tidak ada satu pun orang yang mengetahui tempat dan waktu meninggalnya. Hal itu terdapat dalam surat Luqman ayat ke-34.

Terjemahannya adalah “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dialah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”

Oleh karena tidak ada yang tahu tempat dan waktunya, maka ustadz Nawawi menganjurkan jamaah untuk senantiasa berbuat baik.

“Kebaikan yang dilakukan jangan ditunda. Kalau bisa dilakukan hari ini, ya lakukan,” imbuhnya. Hal itu sebagaimana yang terdapat dalam surat Al ashr bahwa manusia dalam keadaan rugi kecuali orang yang beriman, beramal salih, berbuat baik, dan sabar.

Kemudian ustadz Nawawi membaca kutipan surat Al Ahqaaf ayat ke-15 yang artinya “Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan.”

Setelah membacanya, ustadz Nawawi mengajak jamaah agar semakin bersyukur dan berbuat baik kepada orang tua. “Juga jangan mudah mengeluh. Disyukuri saja masalah yang ada,” tambahnya.

Selain ditambah syukurnya, juga ditambah amalnya. Seperti yang terdapat dalam surat An Nahl ayat ke-97. Artinya adalah “Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”

Lalu ustadz Nawawi mengingatkan jamaah bahwa rezeki yang didapatkan bukan semata-mata hasil dari kerja keras, melainkan juga karena amal saleh yang dikerjakan. Ustadz Nawawi pun memberi kabar gembira bagi yang memiliki anak atau cucu yang baik.

“Orang tua tidak perlu galau kalau anak cucunya baik, rajin ibadah, dan taat,” tuturnya.

Selanjutnya, ustadz Nawawi memaparkan bahwa keluarga merupakan bagian terkecil masyarakat. Namun, justru keluarga merupakan bagian terbesar dan terpenting dalam pembangunan masyarakat.

Lalu, ustadz Nawawi memberikan sebuah analogi terhadap sebuah keluarga.

“Jadilah arkeolog yang menggali dan menemukan barang antik. Semakin lama usia barang itu, maka semakin mahal harganya. Jangan jadi seperti besi tua, semakin lama semakin murah,” ucapnya.

Jelang akhir kajian, ustadz Nawawi mengingatkan tiga hal. Pertama, Allah telah memerintahkan orang-orang beriman agar menjaga diri dan keluarga dari api neraka sebagaimana yang terdapat dalam surat At tahrim ayat ke-6. Kedua, hendaknya semakin bertambah usia, semakin bertambah taubatnya. Ketiga, semakin bertambah usia, hendaknya semakin bertawakkal kepada Allah. (Fikri/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini