17 Desember 2024
Surabaya, Indonesia
Berita

Seminar Pendidikan Smamda Surabaya, Kepala BSKAP Tegaskan Lagi Tujuan Merdeka Belajar

Kepala Badan Standar, Kurikulum & Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek Anindito Aditomo SPsi MPhill PhD saat mengisi seminar pendidikan di Smamda Surabaya. (Humas Smamda Surabaya/KLIKMU.CO)

Surabaya, KLIKMU.CORatusan tenaga pengajar mengikuti Seminar Pendidikan bertema “Strategi Sekolah dalam Implementasi Asesmen Kurikulum Merdeka” yang diselenggarakan SMA Muhammadiyah 2 Surabaya di perpustakaan lantai 2 Gedung Smamda Tower, Rabu (15/2/2023). Sebelum seminar, acara dibuka dengan pembacaan Al-Qur’an dan sari tilawah, menyanyikan lagu Indonesia Raya 3 stanza, dan penampilan Tari Saman oleh Smamdance.

Kepala SMA Muhammadiyah 2 Surabaya H Astajab SPd MM dalam sambutannya menjelaskan bahwa seminar pendidikan ini merupakan agenda rutin tahunan yang diselenggarakan oleh SMA Muhammadiyah 2 Surabaya. Astajab juga mengenalkan profil serta keunggulan SMA Muhammadiyah 2 Surabaya kepada seluruh partisipan yang hadir hari itu.

“SMA Muhammadiyah 2 Surabaya ini telah menjadi pilot project pemerintah dalam pengembangan pendidikan di Indonesia,” ujarnya.

Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Muhammadiyah Jawa Timur Dr Khozin MSi yang hadir memberikan sambutan mengatakan bahwa ada empat kategori untuk sekolah-sekolah yang berada di dalam pendidikan Muhammadiyah, yaitu potential school, inspiring school, excellent school, dan yang tertinggi adalah outstanding school.

“Dari 1.029 satuan pendidikan di Jawa Timur, tidak banyak yang masuk di kelompok outstanding school. Hanya 10 sekolah dari SD, SMP, SMK dan SMA yang berhasil masuk ke dalam kategori tersebut. Dan Smamda Surabaya mampu bertahan di kategori outstanding school mulai dari 2017-2023,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Surabaya Sidoarjo Drs Dwi Priyono berujar bahwa harapan dari dinas pendidikan dengan adanya perubahan kurikulum ini adalah tidak hanya kurikulum, mata pelajaran, dan struktur-strukturnya yang berubah. Tetapi yang juga harus berubah adalah bagaimana cara mengajarnya di kurikulum merdeka.

Ia juga menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur menargetkan sekolah-sekolah di Jawa Timur, khususnya SMA/SMK, harus sudah 100% menggunakan kurikulum merdeka pada tahun 2023 ini.

“Semoga seminar ini bisa meningkatkan peran sehingga kualitas pembelajaran bisa terlaksana sesuai dengan tujuan kita bersama,” harapnya.

Memasuki acara inti, pemateri pada acara seminar pendidikan adalah Anindito Aditomo SPsi MPhill PhD yang merupakan Kepala Badan Standar, Kurikulum & Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek.

Dalam paparannya, pria lulusan S3 Sydney itu menjelaskan tujuan dan pengertian merdeka belajar. Anindito menyampaikan bahwa merdeka belajar adalah tujuan serta pendekatan kebijakan publik.

“Tujuan kurikulum merdeka bukan menyelesaikan materi, tetapi memastikan anak didik kita memahami materi dan mengembangkan potensi yang mereka miliki,” tegasnya.

Anindito melanjutkan, pendekatan kebijakan yang dilakukan merdeka belajar diserahkan kepada kepala sekolah serta sekolah agar bisa menerjemahkan kebijakan pimpinan secara kontekstual. Hal ini merupakan hal baru yang menjadi tantangan bagi setiap pengajar.

“Memang perlu waktu untuk mulai terbiasa dengan kebijakan-kebijakan baru yang berbeda dari kurikulum sebelumnya. Pada kurikulum merdeka terdapat pemangkasan materi sekitar 30-50% serta penambahan ilustrasi yang diharapkan peserta didik tak melulu jenuh dengan buku paket yang didominasi tulisan panjang,” paparnya.

Anindito berharap mulai semester selanjutnya, semua sekolah sudah dapat menerapkan sistem merdeka belajar sehingga kurikulum yang digunakan seluruh sekolah di Indonesia dapat serempak.

Sementara itu, Kepala SMA Muhammadiyah 2 Surabaya Astajab bersyukur lantaran telah berhasil mengembangkan potensi siswa dengan kurikulum merdeka. “Alhamdulillah  kurikulum merdeka Insya Allah sudah kami terapkan dengan baik,” paparnya. (Hasya/Sekar/AS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *