Siswa Baru Dapat Tiga Sangu dari Kepala Sekolahnya Para Pemimpin

0
463
Ustadz Imam Sapari dalam pidato iftitahnya memberikan tiga sangu kepada siswa Sekolahnya Para Pemimpin. (Tri Mei Lisnawati/KLIKMU.CO)

KLIKMU.CO – Senin pagi (18/7/2022) mulai pukul 06.00, jalan raya terlihat ramai dengan pemandangan para orang tua mengantarkan anaknya untuk menyambut tahun pelajaran baru setelah libur semester panjang.

Begitu juga dengan suasana Sekolahnya Para Pemimpin SMP Muhammadiyah 7 Surabaya yang sudah ramai dengan riuhnya satu per satu suara siswa yang menggemakan “Sekolahnya Para Pemimpin”. Ditambah lagi wajah-wajah baru calon pemimpin siswa kelas 7 dengan bermacam-macam latar belakang sekolah sebelumnya.

Diawali dengan upacara hari Senin, semua siswa berbaris dan mendengarkan amanat dari Kepala SMP Muhammadiyah 7 Surabaya Ustadz Imam Sapari SHI MPdI.

Dalam pidato iftitahnya, Gus Imsap, sapaannya, menuturkan bahwa anak-anak layaknya orang tua. “Sebelum belajar di Sekolahnya Para Pemimpin, Ustadz akan memberikan tiga bekal atau sangu kepada kalian. Kalau kalian tadi mendapat sangu uang (uang saku) dari orang tua di rumah, maka dengan Ustadz Imam, kalian dapat tiga sangu nasihat,” ujarnya.

Sangu pertama adalah sebelum belajar, perbaiki atau tata “niat” kalian. “Kalian di sini jangan berniat mencari ijazah, keren-kerenan, asal sekolah, gaya-gayaan, mencari status dan hal lainnya. Tapi niatkan dengan ikhlas untuk menuntut ilmu dan meraih ridha Allah semata. Ridha Allah adalah ridha orang tua dan murkanya Allah terletak pada murka kedua orang tua. Adapun orang tua kalian disini adalah bapak ibu guru,” ungkap kepala sekolah yang juga Ketua Foskam Jatim ini.

Sangu yang kedua yaitu buatlah perubahan baik. Ingat QS Ar Ra’ad ayat 11. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.

“Yang dulunya nakal, suka bolos, kebanyakan males belajar dan kebiasaan buruk lainnya mulai sekarang ayo kita perbaiki dangan mengubah diri kita sendiri menjdi kebiasaan-kebiasaan tersebut menjadi lebih baik lagi. Bermimpilah dan bercita-citalah yang besar. Raih dengan kemampuan maksimal,” papar Gus Imsap.

Sangu yang ketiga adalah doa. Sehebat apapun kalian, jangan tinggalkan doa. Meninggalkan doa berarti meninggalkan Allah. Meninggalkan Allah berarti sifat kesombongan.

“Setelah kalian ikhtiar maksimal dalam meraih mimpi, hasilnya serahkan kepada Allah, sang pemilik takdir. Jadilah para pemimpin para pemimpin di era kalian nanti,” pungkas pria asli Surabaya ini.

Sebuah kesan unik juga disampaikan para peserta Fortasi. Misalnya Firda (siswa baru kelas 7). Kepada kontributor KLIKMU.CO, Firda menuturkan bahwa dia masuk ke SMP Muhammadiyah 7 Surabaya karena sekolahnya banyak program-program menarik. Salah satunya program Tahasus.

“Saat ini saya sudah punya hafalan 4 juz dan di sini saya mau menambah hafalan,” kata Firda.

Begitu juga Maulana Isham. “Saya pengen mempelancar hafalan Al-Quran saya dan juga di sini banyak teman dengan latar belakang sekolah yang berbeda. Jadi, bisa menambah pengalaman baru program unggulan di Sekolahnya Para Pemimpin yaitu Tahasus dan Boarding yang sesuai dengan misi dan visinya: Qurani, Tangguh, Cerdas, Berprestasi,” ujarnya. (Tri Mei Lisnawati/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini