KLIKMU.CO – Begitu banyak permainan daring dan gawai yang marak dikonsumsi anak-anak dinilai cenderung menurunkan motivasi belajar. Anak-anak di rumah lebih banyak menghabiskan waktu dengan telepon seluler cerdas yang dimiliki daripada bersosialisasi dan bermain dengan teman sebaya di lingkungannya.
Demikian pendapat yang dikemukakan oleh Siti Kholilah Kepala SD Muhammadiyah 1 Bangkalan. Menurutnya, permainan yang menyeruak di lini masa modern tersebut secara perlahan menggerus aneka permainan tradisional yang dulu menjadi bagian dari tumbuh kembang anak-anak masa lalu.
“Kami ingin mencoba melestarikan kembali permainan-permainan tradisional yang merupakan bagian dari budaya bangsa kita. Makanya, ketika lomba Agustusan dan kegiatan lain di sekolah, kami sering menyelenggarakan lomba permainan tradisional,” ungkap perempuan berjilbab tersebut, Rabu (7/2).
Program pemasyarakatan dan pelestarian permainan tradisional di sekolah ini mulai membuahkan hasil positif. Beberapa siswa di kala istirahat atau waktu senggang lainnya, kini mulai menggemari permainan tradisional tersebut, misal permainan bola bekel yang dimainkan Alya dan teman-temannya.
“Saya dan beberapa teman putri menyukai bola bekel karena permainan tersebut dapat melatih konsentrasi dan bisa menjadi lebih dekat dengan teman-teman,” kata Alya yang kini duduk di kelas III tersebut.
Berbeda dengan Hendi, ketika istirahat ia dan teman-temannya lebih memilih bermain bola takraw. Menurutnya, permainan tersebut, selain menyehatkan fisik juga dapat melatih keseimbangan tubuh.
“Ini juga melatih keseimbangan. Cara memainkannya, kita berupaya agar bola tidak jatuh ke tanah,” ujar siswa kelas VI tersebut. (Fimas)
