Surabaya, KLIKMU.CO – Sejumlah murid SD Muhammadiyah 12 Surabaya (SDM Dubes) mengenal pahlawan dengan belajar langsung ke Museum HOS Tjokroaminoto, Kamis (16/11). Museum tersebut terletak di Jalan Peneleh Gg VII Nomor 29-31 Peneleh, Genteng, Surabaya.
Kegiatan ini diikuti siswa kelas 6 yang terdiri dari 78 murid. Sebanyak 37 murid laki-laki dan 41 murid perempuan. Kemudian juga ada 6 guru pendamping.
Banyak hal yang bisa dipelajari anak-anak di Museum HOS Tjokroaminoto ini. Antara lain kisah perjalanan hidup HOS Tjokroaminoto itu. Rumah ini juga menjadi tempat kos para tokoh nasional. Seperti Soekarno yang menjadi presiden pertama Indonesia.
HOS Tjokroaminoto adalah salah satu tokoh pergerakan di Indonesia. Ia membawa organisasi pertama di Indonesia, Sarekat Islam, yang awalnya hanya fokus di bidang ekonomi ke arah politik dan agama untuk melawan penjajahan.
Faris Naufal Ahmad, siswa kelas 6 Al-Mulk, mengatakan bahwa ini pertama kalinya dia ke museum HOS Tjokroaminoto.
“Banyak hal yang saya ketahui, termasuk foto-foto HOS Tjokroaminoto dan murid-muridnya,” ujarnya.
Selain itu, dia juga tahu tempat kos Ir Soekarno.
“Ternyata beliau pernah kos dan belajar di Surabaya. Saya masuk ke kamarnya mencoba tidur dan beristirahat di mana presiden tidur di situ saat muda,” tambahnya.
“Kamarnya kecil ternyata dan katanya dihuni tiga orang. Antara lain Kartosoewirjo, Semaun, dan Soekarno,” kata Valentino Dwi Saputra, siswa kelas 6 Al-Qolam.
Izzatul Ma’rifah, siswi kelas 6 Al-Ahqaf, mengatakan senang dengan kegiatan outing di Museum HOS Tjokroaminoto ini. Banyak pengetahuan baru yang dia dapatkan. Mulai kenal para pahlawan-pahlawan, tokoh-tokoh nasional yang pernah tinggal di Surabaya dan belajar di Surabaya.
“Saya juga belajar tentang pergerakan nasional yang menjadi cikal bakal kemerdekaan Indonesia. Terima kasih ustadz-ustadzah yang telah mengajak kami berkunjung museum ini,” ujar siswi yang punya hobi main piano tersebut.
Ustadz Sudarno, guru pendamping, mengatakan bahwa belajar sejarah langsung ke tempatnya seperti ke Museum HOS Tjokroaminoto akan memberikan pengalaman langsung secara nyata. Apa yang selama ini diketahui lewat bacaan dan tulisan bisa langsung dicocokkan. Inilah keuntungan belajar langsung ke museum.
“Hampir dua jam kita melihat-lihat rumah HOS Tjokroaminoto yang bangunannya masih asli. Bahkan gedung-gedung di sekitarnya juga masih banyak gedung lama. Di rumah HOS Tjokroaminoto juga ada foto-foto beserta keterangannya yang dapat dicatat oleh anak-anak sebagai tambahan pengetahuan,” tambah Ustadz Sudarno.
(Dzanur Roin/AS)