Siswa MIM 27 Surabaya Peragakan Peristiwa Pertempuran 10 November       

0
17
Aksi siswa MIM 27 Surabaya dalam teatrikal mereka ulang peristiwa 10 November 1945. (Istimewa/KLIKMU.CO)

Surabaya, KLIKMU.CO – MI Muhammadiyah 27 Surabaya menggelar aksi teatrikal untuk mereka ulang peristiwa 10 November 1945. Yakni, saat arek-arek Suroboyo melakukan aksi perlawanan terhadap sekutu di Surabaya untuk merebut kembali kemerdekaan Indonesia.

Peringatan Hari Pahlawan ini dilaksanakan pada Sabtu (11/11) lalu di Gedung Olahraga (GOR) lantai 4 MI Muhammadiyah 27 Surabaya. Salah satu kegiatan yang paling ditunggu-tunggu adalah penampilan drama teatrikal dari siswa-siswi dengan tema Hari Pahlawan.

Menurut Ustadzah Indatul Amalia, koordinator kegiatan ini, pihak sekolah ingin menunjukkan kepada siswa bagaimana peristiwa pertempuran dan perlawanan para pahlawan untuk meraih kemerdekaan.

“Karena itu, ditampilkanlah drama teatrikal supaya perasaan siswa lebih mudah menyatu dan memahami alur peristiwa 10 November,” tuturnya.

Selain itu, MI Muhammadiyah 27 Surabaya juga berkolaborasi dengan Pediasure dengan mengadakan lomba mewarnai untuk seluruh siswa, mulai kelas 1 sampai 6. Seluruh perlengkapan mewarnai dan hadiah disediakan oleh tim Pediasure.

Hal ini juga menjadi daya tarik bagi siswa. Sebagaimana yang dikatakan Zhafran Barra siswa kelas 3B.

“Saya senang sekali bisa menjadi aktor dalam drama teatrikal sekaligus bisa mengikuti lomba mewarnai.  Semoga tahun depan ada kegiatan seperti ini lagi,” ucapnya.

Sebagai salah satu aktor dalam drama, menurutnya, ini pengalaman pertama, tapi merupakan pelajaran terbaik yang pernah dipelajarinya.

Tidak hanya itu, sekolah kami juga melibatkan pihak lain dalam acara ini. MI Muhammadiyah 27 Surabaya menggandeng Teater Sanggar Satria dari Universitas Muhammadiyah Surabaya untuk ikut memeriahkan acara peringatan Hari Pahlawan ini.

Tim dari teater UM Surabaya memberikan penampilan yang sangat memukau dengan aksi pertempuran sengit antara arek-arek Suroboyo dengan penjajah Belanda di Hotel Yamato. Pembawaan yang sangat mendalami membuat siswa-siswi ikut terhanyut dalam suasana yang mencekam dan mengharukan. 

“Harapan kami, anak-anak mampu mengingat dengan kuat peristiwa penting ini sebagai suatu hal yang harus diperingati selamanya,” ucap Ustadz Latif, penanggung jawab si acara.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini