Siswa Muven Kemah Hizbul Wathan di Wana Wisata Sumberboto

1
253
Para peserta berlatih peraturan baris-berbaris tongkat. (Akbar/KLIKMU.CO)

Surabaya, KLIKMU.CO – Para siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 11 Surabaya telah melakukan kemah Hizbul Wathan. Kegiatan itu berlangsung selama tiga hari dua malam mulai Jumat (27/10) sampai Ahad (29/10). Wana Wisata Sumberboto Jombang menjadi tempat diadakannya kegiatan tahunan itu.

Para peserta sampai di lokasi pada pukul 09.45. Lima belas kemudian tenda mulai didirikan secara berkelompok. Usai semua tenda didirikan, pembukaan pun dilaksanakan.

Ketua Panitia Kemah HW Ahmad Rifa’i SPd mengatakan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk membentuk karakter siswa-siswi.

“Kesuksesan dari kegiatan ini bisa dilihat dari bagaimana sikap siswa-siswi setelah pulang dari kegiatan,” ujar guru IPS tersebut.

Materi dan pelatihan pertama meliputi semafor, sandi morse, sandi kotak, dan pioneering. Pioneering kali ini berupa membuat tandu untuk anggota yang sakit atau pingsan. Materi dan pelatihan itu berlangsung mulai pukul 13.00-16.00.

Agenda inti selanjutnya adalah para peserta berlatih pentas seni secara berkelompok di depan tenda masing-masing. Selama dua jam para peserta berlatih mulai pukul 19.00-21.00.

Keesokan harinya, para siswa berlatih Peraturan Baris-berbaris Tongkat (PBBT). Para peserta putri berlatih PBBT pada pukul 08.00-10.00, sedangkan para peserta putra berlatih PBBT pada pukul 13.00-15.00.

Pada malam hari, semua peserta dan pendamping berkumpul untuk menyaksikan pentas seni bersama tiap kelompok di sekitar api unggun.

Sementara itu, pada hari ketiga terdapat kegiatan mancakrida (outbound). Para peserta diharuskan melewati sejumlah rintangan di tanah berlumpur dengan cara merayap.

Kegiatan berlangsung selama dua jam mulai pukul 07.00-09.00. Selama kegiatan tiga hari, para peserta HW Muhammadiyah Eleven (Muven) memasak makanan secara mandiri.

Kemah HW diakhiri dengan upacara penutupan pada pukul 10.30. Pembina upacara Akbar Nurrazaq SSos mengucapkan selamat kepada siswa-siswi yang telah menjalani kemah HW.

“Sikap kemandirian harus dilatih, tidak hanya di kemah, tapi di kehidupan sehari-hari juga. Hal itu karena sikap mandiri merupakan soft skill yang penting untuk bisa bertahan dalam menjalani kehidupan,” tambah guru Kemuhammadiyahan tersebut.

(Fikri/AS)

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini