Surabaya, KLIKMU.CO – Siswa kelas VI SD Muhammadiyah 18 Surabaya membikin kerajinan tangan berupa anyaman berbahan kertas. Kegiatan dilakukan untuk melatih ketelitian dan kesabaran siswa.
Tujuan belajar membuat anyaman dari kertas adalah meningkatkan fokus mereka dan kemampuan koordinasi mata-tangan dengan baik. Dengan begitu, metode pembelajaran kreatif akan terus berkembang di SD Muhammadiyah 18 Surabaya.
Roni Handoko, guru seni SDM 18, menyampaikan bahwa ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahun. Pembejaran prakarya bertujuan untuk memberikan daya cipta kreasi, melatih ketekunan berkarya kreatif dan inovatif siswa sekaligus mengedepankan sportivitas dalam pengembangan diri secara optimal.
Di samping itu, pembelajaran ini diharapkan dapat menjadikan semangat dan komitmen para praktisi pendidikan di lingkup sekolah maupun luar sekolah dalam upaya pengembangan proses pendidikan, khususnya bidang seni dan budaya.
Roni menambahkan, pemilihan bahan untuk berkarya kerajinan anyaman perlu memperhatikan fungsi dan keindahan benda yang akan dibuat. Pemilihan bahan yang tidak tepat dapat menyebabkan benda anyaman mudah rusak.
Namun, untuk sementara dalam proses pembelajaran agar siswa tidak kesulitan, mereka cukup menggunakan kertas untuk mendapatkan ilmu cara menganyam sesuai petunjuk dari guru seni.
“Proses pembelajaran menganyam berarti mengatur bilah atau lembaran-lembaran secara tindih-menindih dan silang-menyilang. Bilah atau lembaran-lembaran yang diatur tersebut dapat berupa kertas bufalo, atau bahan kertas yang lainnya. Masyarakat di daerah pedesaan masih banyak yang melakukan pekerjaan menganyam. Mereka membuat hiasan dinding, alat dapur, tikar, dinding anyaman bambu, dan peralatan rumah tangga yang lainnya untuk dipakai sendiri atau untuk dijual,” tuturnya.
“Teknik dan ilmu menganyamnya yang perlu kita lestarikan ke generasi berikutnya, sedangkan bahan mengikuti tren perkembangan zaman,” imbuh Roni.
Siswa pun terlihat sangat antusias dengan pembelajaran tersebut dan membuat anyaman secara bagus. Salah satunya Wili Ayu Paramitasari.
“Awalnya memang sulit, namun dalam proses pembuatannya menyenangkan dan seru, sehingga kami bisa berkreasi membuat anyamannya,” ucap siswa kelas 6 Wind tersebut.
Diharapkan, pembelajaran kreatif tersebut bisa terus berjalan dan semakin berkembang sehingga bisa mewadahi kreasi dan inovasi dari siswa-siswi SD Muhammadiyah 18 Surabaya. (Rizka Dwi Darmawan/AS)