KLIKMU.CO – Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 22 Surabaya Listianah SEI mengatakan bahwa suasana belajar yang menyenangkan pasti akan menambah semangat dan kreativitas belajar peserta didik, sehingga diharapkan siswa terpacu untuk meraih berprestasi.
Oleh karena itu, sekolah berusaha memberikan proses pembelajaran yang menyenangkan dan memiliki pengalaman menghasilkan karya sesuai tema yang dipelajari.
“Nah, dalam pembelajaran kali ini dikaitkan dengan momen peringatan hari kemerdekaan di bulan Agustus ini, sehingga diharapkan siswa akan lebih mengerti akan pentingnya kemerdekaan bangsa,” kata Listianah.
Seperti pembelajaran di kelas 1 yang belajar praktek berkarya Finger Painting, berupa menggambar dengan jari yang menggunakan beragam warna dan kreativitas. Pembelajaran semacam ini diperlukan untuk konsentrasi dan koordinasi mata dan tangan dengan menempelkan jemari tangan pada media keragaman warna dan berkreasi sesuai imajinasinya.
Sedangkan untuk kelas 2 B, Ustadzah Rizki dengan tekun mendampingi para siswa berkarya kolase untuk melatih kemampuan menempel secara rapih pada media yang ada, juga untuk melatih kemandirian dalam berkarya.
Pada kelas 4, para siswa sudah mulai tumbuh semangat kerjasama dalam keragaman dengan beraktivitas menghias kelas untuk merayakan kemerdekaan Republik Indonesia ke 77 tahun.
Ustadzah Wati Wali Kelas 4 A menyampaikan, ada siswa Alphaf membuat Diorama HUT RI, Ananda Mika membuat gambar, Dewa membuat balon Merah Putih dalam botol plastik bekas sehingga karyanya terlihat bagus.
Kemudian Kelas 4 B, Ustadzah Wahyu mendampingi siswa menghias kelas dengan nuansa merah putih sehingga kelas semakin semarak.
Ustad Andi Hariyadi Wali Kelas 4 C sejak pagi mendampingi siswa memasang untaian bendera merah putih, dan beberapa siswa menyerahkan karya Top Up, ada Ananda Aufar bertema Pahlawan Nasional, Arfa Eyza bertema keragaman budaya, dan Elma bertema ragam batik Indonesia.
Sedang kelas 4D, Ustadzah Umi menguraikan hiasan kelasnya ada lukisan perang kemerdekaan, pajangan keragaman rumah dan pakaian adat dan perkakas rumah tangga, serta berkarya media gitar dari bahan bekas. (Andi Hariyadi/RF)
