KLIKMU.CO – Kabar menggembirakan kembali datang dari SMA Muhammadiyah 1 Surabaya (Smamsa). Kali ini, salah satu siswinya berhasil meraih prestasi dalam ajang shodo competition.

Shodo competition kali ini diselenggarakan dalam gelaran Sasaki Sakura di Multi Function Hall Grand City Surabaya, Ahad (4/8/2024).
Sekadar diketahui, shodo merupakan sebuah seni kaligrafi dari Jepang. Shodo merupakan sebuah teknik di mana kuas yang digunakan untuk membuat kaligrafi dicelupkan ke tinta dan digunakan untuk menulis huruf kanji dan kana secara artistik.
Shodo merupakan salah satu bagian yang tidak bisa dilepaskan dari budaya Jepang. Teknik kaligrafi shodo ini sudah diwariskan secara turun-temurun dan di Indonesia menjadi salah satu kegiatan yang diminati ketika ada event budaya Jepang diselenggarakan.
Banyaknya anak muda yang meminati teknik kaligrafi ini membuat shodo menjadi salah satu materi yang diajarkan di Studi Klub Jepang yang dimiliki oleh Smamsa. Telah banyak pula prestasi yang ditelurkan, salah satu yang terbaru adalah yang ditorehkan oleh Hidayatul ‘Ilmiya Rahmani.


Dalam event Sasaki Sakura kali ini, siswi yang akrab dipanggil Hidayatul ini berhasil menyabet juara 1 Lomba Shodo Tingkat Nasional. Siswi kelas XII-5 ini berhasil mengalahkan para pesaingnya yang tidak hanya datang dari pelajar, namun juga ada kalangan umum.
Gendis Tri Hatmanti SPd, sang pengajar Bahasa Jepang sekaligus pembina Studi Klub Jepang Smamsa, menyatakan rasa syukur dan terima kasih atas dukungan yang telah diberikan.
“Kami guru Bahasa Jepang Smamsa mengucapkan banyak terima kasih atas doa serta dukungannya yang diberikan terhadap pembelajaran Bahasa Jepang di Smamsa yang sudah berjalan selama 13 tahun ini. Sehingga anak-anak bisa secara konsisten terwadahi minat dan bakatnya, bahkan sampai bisa berprestasi,” ujar Gendis ketika ditemui Klikmu.co pada acara di Grand City Mall.
Lebih lanjut, sosok yang konsisten mengajar mata pelajaran dan ekstrakurikuler Bahasa Jepang di Smamsa selama 13 tahun ini mengatakan bahwa setelah ini dirinya dan tim pengajar akan menyiapkan murid-murid untuk ikut di event selanjutnya.
“Setelah ini memang belum ada event yang terdekat lagi. Tapi, saya dengan Sensei Yafra akan menyiapkan anak-anak untuk ikut lomba. Baik lomba shodo maupun yosakoi. Karena di dua hal itu anak-anak sering dapat prestasi, tapi tidak menutup kemungkinan juga potensi lain akan kami gali,” bebernya.
Di event Sasaki Sakura kali ini, tim Studi Klub Jepang Smamsa sebenarnya tidak hanya menurunkan Hidayatul di lomba kaligrafi shodo. Tapi ada juga tim tari yosakoi yang diturunkan. Namun, perbedaan selisih poin yang tipis dengan juara membuat Tim Yosakoi Smamsa harus rela tidak meraih juara di event kali ini.
(Miftahul Muslim/AS)