KLIKMU.CO — SMA Muhammadiyah 1 Taman (Smamita) menyelenggarakan kegiatan Japanese Cultural Camp di The Onsen Hot Spring Resort, sebuah resor pemandian air panas bergaya Jepang yang terletak di Jalan Arumdalu No. 98 Songgokerto, Kecamatan Batu, Jawa Timur. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, Senin hingga Selasa (19–20 Mei 2025), sebagai bagian dari Program Internasional Class.

Japanese Cultural Camp diikuti oleh siswa kelas XI-5 Muhammadiyah Internasional Class Orientation (M-ICO) sebagai upaya mengenalkan budaya Jepang sekaligus membangun wawasan lintas budaya. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari program internasionalisasi siswa yang dipersiapkan untuk melanjutkan studi ke luar negeri.
Dalam kegiatan tersebut, siswa MICO melakukan berbagai aktivitas, seperti mengenakan pakaian tradisional Yukata, seni memotong kertas kirigami, membungkus benda dengan kain (furoshiki), mempelajari tata cara makan ala Jepang, serta tata cara mandi di Onsen.
Selain itu, kegiatan ini juga menghadirkan Katsuki Kie Sensei, dosen Bahasa Jepang dari universitas swasta di Surabaya, sebagai narasumber native Jepang.
Irma Rusdiana SPd, Wakil Kepala Kurikulum SMA Muhammadiyah 1 Taman yang mendampingi kegiatan tersebut, menjelaskan, ini merupakan agenda tahunan kelas XI-5 MICO.


“Anak-anak bisa berinteraksi langsung dengan native Jepang, Katsuki Sensei, sebagai bentuk lintas budaya. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya membangun atmosfer internasionalisasi yang mendukung siswa melanjutkan studi ke luar negeri,” katanya.
Menurut Irma, Japanese Cultural Camp bertujuan membangkitkan semangat toleransi, rasa saling menghargai dan membantu, sekaligus menumbuhkan cinta terhadap budaya Indonesia sebelum mengenal budaya negara lain.
“Kegiatan dimulai dengan memakai baju Yukata, dilanjutkan workshop furoshiki, yaitu seni membungkus barang dengan kain bermotif sekitar 50×50 cm. Setelah itu, siswa mengikuti sesi table manner,” tambahnya.
Imara Al Hamani SS, koordinator Internasional Class Smamita, menambahkan, kegiatan dua hari di The Onsen Hot Spring Resort ini merupakan agenda kelas MICO yang memberikan pengalaman unik tentang budaya Jepang. Setibanya di resort, mereka disambut arsitektur Jepang autentik dengan suasana tenang dan menenangkan.
“Kegiatan pertama adalah furoshiki, di mana instruktur native Jepang dengan sabar mengajarkan cara membentuk simpul indah dan fungsional. Kegiatan ini melatih keterampilan tangan sekaligus mengajarkan filosofi menghargai benda dan keindahan dalam kesederhanaan,” tuturnya.
Saat sesi makan, para siswa belajar duduk dengan tata cara Jepang, menyajikan makanan, dan menggunakan sumpit dengan benar. Sajian tradisional yang estetis menutup hari dengan pengalaman budaya yang mendalam.
“The Onsen bukan hanya tempat menginap, tapi jendela kecil yang membuka pemahaman tentang budaya Jepang yang penuh makna,” tambah Imara.
Di malam hari, siswa belajar kirigami, seni memotong kertas khas Jepang, dengan melipat dan menggunting pola rumit hingga menjadi karya indah yang mencerminkan ketekunan dan harmoni.
Katsuki Sensei, dalam bahasa Jepang yang diterjemahkan, menyampaikan, “Ini adalah pengenalan budaya Jepang yang unik dan berbeda. Biasanya anak-anak belajar origami dan shodo, tapi kali ini mereka mengikuti kirigami, dan saya sangat bangga dengan antusiasme mereka.”
Kegiatan malam juga diisi dengan membuat setangkai bunga saku dari kertas hasil kreasi siswa.
Pagi harinya, setelah bersih diri dan sholat, siswa melakukan senam irama di halaman dan dilanjutkan dengan permainan memasukkan bola kecil ke keranjang yang terikat pada tongkat sepanjang 3-4 meter. Permainan ini penuh persaingan, canda, dan tawa.

Siswa Alisha Azzahra mengungkapkan, kegiatan di The Onsen Hot Spring Resort sangat seru, terutama saat merasakan pemandian air panas ala Jepang dan memakai Yukata yang cantik.
“Juga kelas kirigami dan furoshiki serta belajar Japanese table manner bersama native Jepang. Ditambah bermain bola keranjang yang menyenangkan,” ujarnya.
Naflah Zahra Husnia menambahkan, seluruh kegiatan sangat seru, mulai dari belajar furoshiki, table manner, kirigami, senam, hingga fun games. Belajar di luar kelas bersama teman dan Katsuki Sensei menjadi pengalaman yang tidak terlupakan.
“Saya berharap ada kegiatan seperti ini lagi. Belajar di mana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja adalah sesuatu yang sangat menyenangkan,” ujarnya penuh semangat.
(Nashiiruddin/AS)