KLIKMU.CO – Sebanyak 95 partisipan sekolah SMK Swasta se-Surabaya membuka stan konsultasi dalam rangka Pameran Pendidikan 2022 yang digelar di Atrium Maspion IT Maspion Square lantai 2, Jln Ahmad Yani No 73, Margorejo, Wonocolo, Surabaya. Acara berlangsung selama tiga hari mulai 24 hingga 26 Juni 2022.
Acara ini pun mendapatkan respons positif dari para pengunjung yang terdiri dari siswa SMP se-Surabaya. Mereka ingin mencari jenjang lanjutan sekolah SMK unggulan yang sesuai minat dan bakatnya dengan didampingi orang tua masing-masing.
Mengusung tema Expose Prestasi dan Kreativitas Vokasi (XPRESI), pameran pendidikan ini tidak hanya berupa konsultasi pendidikan. Namun, sekolah SMK juga diberi kesempatan oleh MKKS SMK Swasta Surabaya selaku penyelenggara acara ini untuk memamerkan hasil karya siswa di stan masing-masing sekolah. Salah satunya adalah hasil karya siswa dari SMK Muhammadiyah 1 Surabaya.
SMK Muhammadiyah 1 Surabaya yang terletak di Jalan Kapasan No 73-75 Surabaya ini mendelegasikan jurusan TJKT (Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi) yang bekerja sama dengan Samsung Tech Institute turut serta memeriahkan pameran pendidikan ini. Mereka menunjukkan hasil karya siswanya, yaitu Smart Stick Disability.
Smart Stick Disability atau Tongkat Pintar Disabilitas menjadi salah satu keunggulan hasil karya siswa jurusan TJKT SMK Muhammadiyah 1 Surabaya. Tujuannya, membantu dan meringankan beban para disabilitas, khususnya ini bagi para tunanetra, dalam melakukan aktivitas sehari-hari dengan sensor ultrasonik. Sehingga pengguna akan mengetahui jarak halang ditandai dengan bunyi pada tongkatnya.
Kepala Program (Kaprog) Jurusan TJKT Yazid SKom menjelaskan bahwa Smart Blind Stick ini pernah mengikuti pameran tingkat Provinsi Jawa Timur di Singosari, Grand City Mall, dan pernah juga diapresiasi oleh Kepala Bidang SMK Dinas Pendidikan Jawa Timur.
“Harapannya, ingin dikembangkan lagi dan akan diproduksi secara massal,” paparnya.
Sementara itu, guru pendamping, Gani Nur Utomo, mengungkapkan rasa suka-dukanya bersama tim siswanya ketika proses pembuatan tongkat ini, mulai perakitan hingga selesai.
“Alhamdulillah puji syukur, tim dari jurusan TJKT membuat inovasi berupa Smart Stick Disability. Suka-duka dalam pembuatan alat ini sangat membuat kami sempat gugup karena mengalami banyak kendala. Mengingat alat ini diciptakan untuk penyandang disabilitas, khususnya tunanetra,” ungkapnya.
“Salah satu siswa kami juga bangga bisa berkontribusi membuat karya alat yang akan berguna bagi yang membutuhkan,” imbuhnya. (Nazih/Agung/AS)