SMP MBS Jombang Studi Kearifan Lokal ke Museum Majapahit

0
62
Sejumlah siswa didampingi guru saat berkunjung ke Museum Majapahit. (Istimewa)

Jombang, KLIKMU.CO – Indonesia menyimpan berbagai keanekaragaman budaya. Karena itu, sudah sepatutnya warga negara yang baik perlu melestarikan keanekaragaman budaya peninggalan tersebut.

SMP Muhammadiyah Boarding School (MBS) Jombang pun menyadari pentingnya wawasan kebudayaan tersebut kepada seluruh santrinya. Oleh sebab itu, pada Sabtu (23/9) mereka melakukan studi lapang yang diperuntukkan seluruh santri kelas 8 melalui kegiatan P5. Tema yang diangkat adalah kearifan lokal dengan topik mengunjungi warisan budaya di sekitar kita.

Mereka mengunjungi Museum Sejarah Peninggalan Majapahit di Trowulan, Mojokerto. Selain itu, mereka juga mengunjungi dua situs candi, yakni Candi Bajang Ratu dan Candi Tikus.

Kepala SMP MBS Jombang Imam Fauzi Rohman SPd Gr menyampaikan, kearifan lokal adalah pandangan hidup berbagai strategi kehidupan yang berupa aktivitas masyarakat lokal dalam menjawab dan memenuhi kebutuhan mereka. Kearifan lokal yang dimiliki oleh daerah tidaklah sama satu dan yang lainnya.

“Sebagai seorang santri harus mengetahui jenis dan keanekaragaman kearifan lokal yang ada di wilayahnya. Hal ini dimaksudkan agar menumbuhkan rasa cinta budaya di daerahnya,” ujarnya.

Imam melanjutkan, kegiatan studi lapang ini dikemas serapi mungkin oleh koordinator dan fasilitator yang ada di dalam tim P5.

Menurut Imam, studi lapang ini adalah bagian pengembangan mutu sumber daya manusia yang ada di sekolah. Dengan studi lapang, diharapkan semua pendidik dan santri dapat memahami sejarah dan budaya yang ada di Indonesia sehingga dapat melestarikan budaya yang ada.

“Selain itu, diharapkan mutu SDM akan semakin update dalam berbagai hal,” imbuhnya.

Senada, Koordinator P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) Alfian Zulianto SPd menambahkan, dengan adanya kegiatan P5 bertema kearifan lokal ini, semua santri kelas 8 dapat melestarikan budaya peninggalan prasejarah Kerajaan majapahit.

Mereka juga dapat mengetahui bahwa kerajaan ini adalah kerajaan terbesar di Indonesia. “Oleh karena itu, perlu dilestarikan bersama,” katanya.

Penanggung Jawab (PJ) Kegiatan Aizatul Farikhah SPd menambahkan, kegiatan ini mewajibkan kepada seluruh santri untuk dapat menghasilkan produk berupa video cinematic dokumen studi lapang serta kliping terkait sejarah kerajaan.

Hal itu membuat santri sangat antusias karena karya mereka akan dipublikasikan di media sosial sekolah dan menjadi reward tersediri bagi mereka. (Imam/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini