Soal Makan Siang Gratis Pakai Dana BOS, Pakar Pendidikan UM Surabaya: Perlu Dikaji Ulang

0
8
siswa SMP Negeri 2 Curug, Tangerang, saat uji coba makan siang gratis. (Detik)

Surabaya, KLIKMU.CO – Pemerintah mempertimbangkan untuk menggunakan dana bantuan operasional sekolah (BOS) guna membiayai program makan siang gratis yang merupakan janji politik Prabowo-Gibran.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang melempar wacana itu saat meninjau langsung uji coba makan siang gratis siswa SMP Negeri 2 Curug, Tangerang, beberapa waktu lalu. 

Sontak wacana itu ramai jadi bahasan akademisi maupun warganet di media sosial. Bahkan, rencana itu juga mendapat sejumlah penolakan dari para guru. 

Pakar Pendidikan UM Surabaya Sri Lestari mengatakan, kebijakan mengalokasikan dana bos untuk membiayai program makan siang gratis perlu dikaji ulang.

”Jika melihat kualitas pendidikan kita, sarana dan prasarana sekolah di seluruh Indonesia salah satunya diambil dari dana BOS. Selama bertahun-tahun dana BOS ini diandalkan oleh sekolah mulai membayar biaya buku hingga gaji guru honorer,” ujar Tari pada Senin (4/3/2024).

Menurut dia, hal tersebut karena selama ini dana BOS saja belum cukup untuk memenuhi segala beban anggaran biaya pendidikan.

“Apalagi jika dana BOS dipotong untuk program makan siang gratis, justru mengakibatkan gaji guru honorer yang saat ini masih tidak layak menjadi semakin memprihatinkan,” imbuh dosen di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) itu. 

Ia menyebutkan, program makan siang gratis tergolong baru. Seharusnya, program baru dirancang secara lebih detail, termasuk dari mana pos anggaran yang akan diambil. Bukan malah mengambil pos anggaran yang sudah mapan sebelumnya. 

Adanya program makan siang gratis untuk anak sekolah memang satu hal yang baik jika output-nya tepat sasaran. Artinya, anak-anak sekolah bisa mendapatkan jaminan makan siang yang bergizi dan setara. 

“Jangan sampai program makan siang ini kelak justru membebani APBN pendidikan kita yang justru berakibat pada semakin sedikitnya dana pendidikan sehingga berimbas pada kualitas pendidikan kita,” tandas dosen Pendidikan Bahasa Inggris tersebut.  

(Uswatun/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini