Sosialisasi Pembelajaran Jarak Jauh Sambil Berbagi Pengalaman Menjalankan Prokes

0
352
Mikayla Zara Salsabila 3D/19. (Andi Hariyadi/KLIKMU.CO)

KLIKMU.CO –  SD Muhammadiyah 22 Surabaya melakukan sosialisasi pembelajaran jarak jauh (PJJ) pada saat pandemi Covid-19 ini, Senin (12/7/2021). Kegiatan pembelajaran via daring itu diikuti oleh kelas 3 A, B, C, dan D.

Ustad Andi Hariyadi yang merupakan Wali Kelas 3 D mengatakan bahwa sosialisasi ini penting supaya anak didiknya itu tetap semangat belajar meski di tengah pandemi. Sekretaris MCCC Surabaya itu juga menjelaskan tentang pentingnya disiplin protokol kesehatan di tengah melonjaknya kasus Covid-19 di Indonesia ini.

“Yang terpenting, kita juga harus terus berdoa semoga pandemi ini segera selesai, sehingga anak-anak bisa sekolah kembali seperti dulu,” kata dia.

Saat itu, beberapa wali kelas 3 juga menyampaikan jadwa, metode dan materi pembelajaran daring itu. Para wali kelas bersyukur karena anak didiknya masih terus semangat dalam belajar via daring itu.

Momen sosialisasi PJJ itu juga menjadi ajang untuk berbagi pengalaman peserta didik dalam menjalankan protokol kesehatan Covid-19. Mereka pun dengan semangatnya berbagi pengalamannya itu.

Salah satu peserta didik yang berbagi pengalamannya begitu panjang adalah Kayla yang bercita-cita ingin menjadi guru. Selama pandemi, ia mengaku lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah. Bahkan, mengaji pun dia melalui daring.

“Kalaupun saya perlu keluar rumah, saya selalu memakai masker dan tidak melepasnya hingga sampai di rumah kembali. Misalnya ketika ikut bunda saya belanja ke Alfamart, saya memakai jaket dan membawa handsanitizer. Jadi setelah saya memegang-megang sesuatu di sana, saya semprot tangan saya dengan handsantizer. Saya juga tidak memegang muka atau mengucek mata. Bila terpaksa, saya semprot tangan saya dulu,” katanya mengisahkan.

Setelah selesai belanja dan sesampainya di rumah, ia mengaku sudah terbiasa dari dulu pasti cuci tangan di luar rumah, lalu menyemprot-nyemprot jaket dengan cairan disinfektan sebelum masuk rumah. Begitu juga dengan barang belanjaan disemprot dulu tas belanjanya, baru setelah itu masuk rumah.

“Tiba di rumah, bunda juga langsung menyemprot barang belanjaannya itu, karena barang-barang itu dari luar dan kita tidak tahu siapa saja yang sudah memegang barang itu. Termasuk saat ada paket datang, setiap saya menerima, saya selalu pakai masker dan menyemprot paket yang datang,” ujarnya.

Bahkan, ketika ada tamu atau saudara jauh datang, ia bersama adiknya sudah terbiasa memakai masker dan tamu biasanya tidak masuk rumah, tapi duduk di teras. Kalaupun masuk rumah, selesai tamu pulang, ruangan dan kursinya disemprot.

“Saya dan keluarga juga menghindari makan di luar. Selama ini kalau saya ingin makan sesuatu, biasanya bunda buat sendiri, atau melalui gofood. Itupun tetap dengan prokes di rumah, semua barang dari luar pasti dsemprot plastiknya dulu. Untuk makanan bunda pindah tempatnya, kotak pembungkus dibuang,” imbuhnya.

Selama pandemi Covid-19, ia mengakui bahwa keluarganya selalu patuh dalam menjalankan prokes, sehingga hal itu menjadi kebiasaan di tengah keluarganya itu.

“Mudah-mudahan pandemi ini segera berakhir. Karena saya ingin bersekolah lagi seperti dulu, bermain bersama teman-teman dan jalan-jalan bersama keluarga,” pungkasnya. (Andi/RF)

Leave feedback about this

  • Quality
  • Price
  • Service

PROS

+
Add Field

CONS

+
Add Field
Choose Image
Choose Video