Medan, KLIKMU.CO–Sumatera Utara ditunjuk sebagai tuan rumah Muktamar Ke-49 Muhammadiyah dan Aisyiyah. Peletakan batu pertama pembangunan Tower dan Auditorium Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) di Kota Medan pada Sabtu (23/12) menandai persiapan awal muktamar yang berlangsung pada 2027 mendatang.
Pada kesempatan itu, SK (surat keputusan) sebagai tuan rumah muktamar diserahkan langsung oleh Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu’ti kepada Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumut yangdisaksikan oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan Rektor UMSU Agussani.
Haedar Nashir menjelaskan, pembahasan dan penetapan UMSU sebagai tuan rumah Muktamar telah dilaksanakan pada Rapat Pleno PP Muhammadiyah di Jakarta, Rabu (13/12/2023) lalu.
“Maka, ketika PP memberikan kepercayaan kepada Muhammadiyah Sumut, termasuk Aisyiyah dan seluruh komponennya, jadikan penetapan muktamar itu sebagai syiar Muhammadiyah sekaligus penguatan, perluasan, dan pengembangan gerak Muhammadiyah sebagai pembawa gerak panji Islam Berkemajuan yang memberi manfaat terbaik bagi masyarakat dalam hal mencerahkan paham agama dan pengamalannya,” tutur Haidar.
Dengan begitu, Islam menjadi agama yang benar-benar menjalankan dua misi Nabi Muhammad SAW. Yaitu, menyempurnakan akhlak dan menebar rahmat bagi alam semesta.
Sementara itu, Rektor UMSU Agussani mengatakan, pembangunan dua gedung berkonsep ramah lingkungan ini menghabiskan biaya sekitar Rp 250 miliar. Diperkirakan, gedung tersebut sudah dapat digunakan pada awal 2027.
Dia menjelaskan, UMSU Tower terletak di kampus 3. Gedung ini dirancang memiliki 17 lantai dengan fasilitas perkantoran sampai beberapa ruang kuliah untuk total kapasitas 3.500 mahasiswa. Sementara auditorium dirancang berkapasitas 6.800 orang.
Pembangunan sendiri, menurutnya, akan mengadopsi unsur seni dari masyarakat Sumatera. Misalnya seni ukir Melayu, seni ukir Mandailing, seni ukir Gorga Batak, dan seni ukir Minangkabau.
“Tim yang terlibat dalam pembangunan dua bangunan ini antara lain UMY, UAD, dan UNISA Yogyakarta,” ujarnya.
Secara terpisah, Ketua PP Muhammadiyah Irwan Akib menyebut bahwa pembangunan ini sesuai dengan tradisi yang dijalankan oleh para tuan rumah terpilih menjelang muktamar.
Irwan Akib mencontohkan pembangunan UMM Dome untuk Muktamar Ke-45 pada 2005 di Malang, Sportorium UMY untuk Muktamar Ke-46 pada 2010 di Yogyakarta, Balai Sidang Unismuh untuk Muktamar Ke-47 pada 2015 di Makassar, dan Edutorium UMS untuk Muktamar Ke-48 pada 2022 di Surakarta.
“Tentu juga kita berharap muktamar yag akan datang ada hal yang baru, fasilitas, sarana, prasarana, kemudian infrastruktur dan tentu juga memang yang paling penting adalah bagaimana kesiapan warga masyarakat untuk menerima itu,” ucapnya.
Pada prosesi peletakan batu pertama pembangunan UMSU Tower dan Auditorium, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengusulkan salah satu gedung diberi nama Berkemajuan untuk menyimbolkan misi-visi gerakan Muhammadiyah.
”Insya Allah gedung ini akan didoakan oleh semua pihak. Kami usul tetap nasionalis dari gedung ini, adanya nama-nama Gedung Berkemajuan atau nama semacamnya. Semoga Allah merahmati kita,” katanya.
(AS)