Sunan Kudus, Berdakwah di Lingkungan yang Mayoritas Hindu

0
1
Sunan Kudus, Berdakwah di Lingkungan yang Mayoritas Hindu. (Istimewa)

Oleh: H.M. Sun’an Miskan Lc

Sunan Kudus yang nama kecilnya Ja’far Ash Shadiq adalah seorang ulama, penyebar Islam, dan panglima perang.

Beliau sangat ramah dengan masyarakat Kudus dan sekitarnya yang mayoritas beragama Hindu yang mengagungkan hewan sapi. Sapi mereka anggap suci karena penyejahtera bumi dan jelmaan dari kendaraan Sang Bathara Syiwa.

Syariat Islam yang mengajarkan ibadah kurban saat Idul Adha dengan menyembelih seekor sapi, beliau ganti dengan hewan kerbau.

Untuk mengumpulkan masyarakat untuk didakwahi, beliau menghiasi seekor sapi sehingga tampak menarik dan indah. Beliau lalu mengikatnya di halaman masjid. Masyarakat ramai-ramai berkumpul menonton sapi hias. Sunan Kudus lalu mendakwahi mereka dengan bijaksana. Mereka lalu banyak yang memeluk Islam.

Tahun 1550 M Sunan Kudus wafat saat menjadi imam shalat Subuh di Masjid Menara Kudus dalam posisi sujud.

Nama, tempat, dan tanggal lahir

Nama kecilnya: Ja’far Ah Shafiq. Lahir dan besar di Baitul Maqdis, Palestina, pada 9 September1500 M.

Tempat wafat dan tahunnya

Wafat di Kudus, Jawa Tengah, pada 5 Mei 1550 M zaman Kesultanan Demak.

Nasabnya

Ayahnya: Syarif Sabil (Sunan Ngudung)

Ibunya: Nyai Ageng Manyuran binti Sayid Ali Murthadlo

Status sosialnya

Beliau mempunyai dua istri: Dewi Ruhil binti Sunan Bonang dan Diyah Ayu Utari binti Raden Husein

Keahliannya

– Arsitek bangunan

– Panglima perang

– Menjadikan seni dan budaya sebagai sarana dakwah

Perjuangannya

Setelah menamatkan pendidikannya di Baitul Maqdis, Palestina, beliau lalu merantau ke tanah Jawa dan berdomisili di Kudus.

Masyarakat Kudus dan sekitarnya saat itu masih sangat kuat berpegang pada tradisi agama Hindunya yang sangat menghormati sapi. Ia itu binatang suci penyejahtara bumi dan sebagai titisan kendaraan Bathara Syiwa, Dewa yang Galak.

Sunan Kudus berijtihad bahwa syariat Islam yang mengajarkan menyembelih hewan kurban Idul Adha dengan sapi beliau ganti dengan menyembelih kerbau. Meski adat ini sudah hampir tidak ada di Kudus, mereka berkurban dengan sapi.

Beliau menggunakan sapi sebagai sarana dakwah. Maka agar orang mau berkumpul, beliau menghiasi seekor sapi menjadi indah, menarik, dan diberi nama Kebo Gumarang. Beliau lalu mengikatnya di halaman masjid. Orang pun ramai-ramai datang ke masjid untuk menonton sapi hias. Saat orang ramai berkumpul itulah, beliau menjelaskan tentang agama Islam yang penuh toleransi. Dari situlah banyak orang yang memeluk Islam.

Sebagai seorang arsitek, beliau membangun masjid dengan menaranya yang merupakan perpaduan seni Hindu, Buddha, dan Islam.

Masjid itu posisinya sekarang di tengah kota dekat Alun-Alun Kota Kudus dan menjadi ikonnya.

Beliau juga seorang ekonom yang giat meningkatkan kemampuan ekonomi masyarakat. Baik dalam sektor produksi distribusi dan jasa.

Barangkali jiwa senang berproduksi, berdistribusi, dan memberi jasa jiwa dari Sunan Kudus ini wujudnya Pasar Batik Semar Swalayan Kudus yang murah meriah sekarang ini.

Di bidang kuliner di Kota Kudus juga terkenal dengan soto kudus-nya. Ada Soto Kudus Bu Yatmi (berdiri tahun 1982) Jalan KH Wahid Hasyim 43 Kudus yang bahan bakunya daging kerbau.

Soto Kudus Pak Denuh (berdiri sejak 1945 ) bahan pokoknya daging ayam kampung. Berada di Jalan AKBP Agil Kusumadya Kudus dan plus 5 cabangnya di Kudus.

Dan masih banyak warung soto kudus lainnya.

Peninggalannya

– Masjid Agung Kudus dengan menaranya yang unik.

– Tradisi menyembelih hewan kurban saat Idul Adha dengan binatang kerbau, meski sekarang sudah jarang dilakukan. Mereka umumnya berkurban dengan sapi.

– Sebagai Adipati Kesultanan Demak menggantikan ayahnya Sunan Ngudung (Syarif Sabil) yang gugur dalam perang melawan Adipati Terung dari Majapahit.

Wafatnya

Sunan Kudus wafat pada 5 Mei 1550 M saat mengimami shalat Subuh dalam posisi sujud. Beliau dimakamkan di lingkungan Masjid Menara Kudus, Jawa Tengah.

رحم الله سونان قدس

Semoga Allah merahmati Sunan Kudus. (*)

Stasiun Cepu-KA Gumarang, 17 September 2024

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini