Tajdid Muhammadiyah: Purifikasi dan Dinamisasi

0
34
Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PDM Kota Surabaya Dikky Syadqomullah. (Azmi/KLIKMU.CO)

Surabaya, KLIKMU.CO – Kajian penguatan internal capacity building Pimpinan Cabang Muhammadiyah Genteng, Surabaya, berlangsung di Masjid Fastabiqul Khoirot Jalan Keputran Panjunan III/1, Ahad (14/1/2024).

Salah satu narasumber ialah Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PDM Kota Surabaya Dikky Syadqomullah.

Ustadz Dikky mengawali kajian dengan membaca surat Ash Shaff ayat 4 yang artinya: sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.

“Artinya, Allah akan selalu menolong dan memuliakan orang-orang yang berperang di jalan yang barisannya rapi. Seakan-akan tersusun bangunan yang kokoh. Seperti shalat berjamaah, rapat dan menempel,” terang Gus Dikky, sapaan karibnya.

Gus Dikky kemudian menjelaskan tentang revitalisasi sesuai dengan tema yang diangkat. Revitalisasi bukan hanya mengaktifkan dan menghidupkan kembali, tetapi lebih dari itu.

“Juga upaya untuk meningkatkan nilai-nilai dakwah Islam Muhammadiyah di jajaran pimpinan ranting,” imbuhnya.

Revitalisasi bentuk kepemimpinan di Muhammadiyah, lanjut Gus Dikky, adalah kolektif kolegial. Ada musyawarah dan adanya jamaah.

“Makanya, saya senang ketika tadi disebutkan nanti akan adanya calon-calon anak muda yang akan mengisi di jajaran pimpinan ranting,” tutur mantan ketua PWPM Jawa Timur itu.

Pada kesempatan ini, Gus Dikky juga menjelaskan tentang tajdid. Masih banyak yang belum paham mengenai tajdid. Muhammadiyah membaginya menjadi dua. Yaitu tajdid purifikasi dan dinamisasi.

“Kalau purifikasi harus sumbernya yang jelas, tidak boleh katanya-katanya. Dan acuan yang dikerjakan adalah dalil yang kuat. Karena purifikasi ini kaitannya dengan ibadah. Tidak boleh ada perubahan dan tambahan dalam bentuk apapun,” jelas caleg DPR RI dapil Jatim 1 tersebut.

Sementara itu, dinamisasi berkaitan dengan muamalah. Sesuai dengan perkembangan zaman. Tidak harus sama antara zaman Rasulullah dan zaman sekarang.

Acara kajian capacity building ini diikuti oleh segenap pengurus PCM, PCA beserta majelisnya, ortom, dan pimpinan amal usaha Muhammadiyah Genteng.

(Azmi/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini