Tak Terasa, Gerakan Pelajar Subuh Berjamaah SMAMX Kini Telah Masuki Usia Sedekade

0
38
Suasana Program Gerakan Pelajar Subuh Berjamaah (GPSB) SMAMX. (Yuda/KLIKMU.CO)

Surabaya, KLIKMU.CO – Program Gerakan Pelajar Subuh Berjamaah (GPSB) yang digagas Sekolah Keberbakatan Muhammadiyah Boarding Area Sport Art and Sains SMA Muhammadiyah 10 Surabaya (MBA Spartans SMAMX) tidak terasa memasuki usia 10 tahun atau satu dekade. Gerakan ini diluncurkan pada 2014 lalu.

Pada usia ini, tantangan tidak semakin surut, namun semakin besar. Apalagi ditambah semakin beragam percepatan teknologi dan pengetahuan yang terjadi saat ini, utamanya pada era digital.

Artinya, keberadaan GPSB perlu dipersiapkan dengan baik. Sebab, dekade mendatang akan menentukan masa depan para pelajar kita. Dengan percepatan teknologi, ada sebagai besar yang memengaruhi hak para pelajar untuk tetap fokus sebagai hamba Allah.

Untuk menghadapi tantangan tersebut, GPSB konsisten melaksanakan program shalat Subuh berjamaah dari masjid ke masjid hingga saat ini. Bahkan sebagian besar program kegiatannya memanfaatkan keilmuan percepatan teknologi dan ilmu pengetahuan yang terjadi saat ini.

Salah satunya tema kegiatan GPSB memasuki satu dekade “Melalui Digitalisasi, Kita Tingkatkan Rasa Bangga Berada di Masjid” yang dilaksanakan di Masjid At-Taqwa Simorejo, Sabtu (8/6/2024).

Ikut hadir pada pelaksanaan GPSB SMAMX dalam rangka menyambut satu dekade Wakil PCM Sukomanunggal M Jahja Sholahudin SPd.

“Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sukomanunggal sangat mengapresiasi kegiatan GPSB yang dilaksanakan oleh siswa SMAMX,” kata Jahja.

Jahja menyampaikan, pelajar saat ini tidak boleh gaptek. Mereka harus memiliki kemampuan mengikuti perkembangan zaman. Sebab, jika tidak, dikhawatirkan kita akan menjadi pelajar atau generasi yang kalah di masa depan.

“Percepatan teknologi dan ilmu pengetahuan yang terjadi saat ini dapat dirasakan di berbagai aspek serta memiliki berbagai dampak positif dan negatif. Kalau penggunaan teknologi dan ilmu pengetahuan berdasarkan tuntunan agama, terutama Islam, hal ini dapat menimbulkan kehidupan yang positif. Sebaliknya, jika digunakan secara negatif, dapat menimbulkan kehidupan yang destruktif/merusak,” ujar Jahja.

Juga perlu mendapat perhatian, teknologi dan ilmu pengetahuan yang boleh digunakan dan dimanfaatkan adalah yang telah dihalalkan oleh syari’ah islam.

Keharusan standar syariah ini didasarkan kepada banyaknya ayat-ayat Al-Qur’an yang berbicara tentang teknologi  dan ilmu pengetahuan.

“Jika yang kita lakukan sudah menggunakan ketentuan Allah dan Rasul-Nya, saya yakin kegiatan GPSB di dekade mendatang akan selalu ditunggu oleh masjid-masjid yang ada di Surabaya, bahkan di luar Kota Surabaya,” tandas Jahja.

(Yuda/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini