KLIKMU.CO – Siswa kelas Tahfidz SMA Muhammadiyah 1 Taman (Smamita) mengadakan kegiatan Amaliyah Tadris (praktik pengalaman lapangan). Acara berlangsung di dua tempat, yaitu di MTS Muhammadiyah 1 Taman (Muhita) dan SD Muhammadiyah 4 Zamzam, Senin sampai Jumat (2-6/9/2024).
Kegiatan berlangsung selama lima hari yang diikuti sekitar 28 siswa-siswi dari kelas XII IPA 4 yang terbagi menjadi dua tempat. Di antaranya 14 siswa berkegiatan di MTS Muhammadiyah 1 Taman dan 14 siswa berkegiatan di SD Muhammadiyah 4 Zamzam.
Ternyata kegiatan Amaliyah Tadris selama satu pekan tersebut terasa berkesan bagi siswa SD Muhammadiyah 4 Zamzam.
Bahkan ketika kegiatan penutupan Amaliyah Tadris berlangsung beberapa siswa terlihat menangis. Mereka tidak mau berpisah dan ditinggalkan oleh kakak kelas tahfidz Smamita. Tetapi siswa tahfidz Smamita mencoba untuk menguatkan dan memberikan pemahaman.
Momen tersebut terasa haru ketika semua siswa Smamita turun dari lantai 2. Semua siswa SD Muhammadiyah 4 Zamzam kompak mengucapkan “gak boleh balik, gak boleh balik, gak boleh bak”. Beberapa siswa Smamita juga merasakan keterharuan dengan apa yang dirasakan saat momen tersebut.
“Hati saya merasa sedih karena ditinggal kakak-kakak smamita. Mereka baik sekali mengajari aku dalam kegiatan tahfidz bahkan saya juga sempat di kasih jajan waktu itu. Saya berharap bisa bertemu lagi dan mereka bisa kembali lagi ke sekolah kami,” kata Aqila Sabrina Putri dari kelas 3 Ar Rahim saat diwawancarai KLIKMU.CO.
“Waktu itu saya juga sempat didampingi kegiatan tahfidz sama kakak Raisa, kakak Lisa, dan kakak Sisi mengenai metode tahfidz. Saya juga besok ingin sekali melanjutkan di SMA Muhammadiyah 1 Taman,” imbuhnya.
Aqila yang mempunyai cita-cita menjadi seorang guru matematika itu juga tidak lupa untuk memberikan doa kepada kakak Smamita.
“Semoga kakak-kakak ini bisa sukses belajarnya di Smamita dan Allah selalu memberikan perlindungan kepadanya,” kata Aqila dengan penuh kesedihan.
Sementara Raisa Danish Karaman siswa kelas XII IPA 4 dirinya merasa senang dengan kegiatan Amaliyah Tadris.
“Iya ini kegiatan awal bagi saya. Senang rasanya bisa memberikan pemahaman mengenai metode tahfidz. Ternyata menjadi seorang guru itu menyenangkan meskipun dibutuhkan sebuah kesabaran,” tuturnya.
“Terima kasih kesempatan yang diberikan oleh SD Muhammadiyah 4 Zamzam. Semoga sekolah ini tambah maju dan mendapatkan murid yang banyak,” imbuhnya.
Herman SAg sebagai wakil bidang Ismuba menutup kegiatan Amaliyah Tadris dengan mengucapkan terima kasih.
“Alhamdulillah hari ini kita bisa melakukan penutupan kegiatan Amaliyah Tadris pada sore hari ini. Kurang lebih selama satu pekan anak-anak berkegiatan di SD Muhammadiyah 4 Zamzam. Kami mengucapkan terima kasih,” katanya.
“Kegiatan ini sangat luar biasa saya melihat dari teman-teman sudah mampu mengimplementasikan teknik 1 teknik 2 dan teknik 3 dalam pembelajaran. Ini merupakan pengalaman yang sangat luar biasa dan bisa ditingkatkan lagi di tempat yang lain untuk terus mengembangkan Al-Quran,” imbuh dia.
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ اْلقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar dan mengamalkan Al-Quran dan mengajarkannya. Ketika kita berbicara tentang Al Quran maka kita akan dimuliakan oleh Al-Quran itu sendiri oleh Allah dan Allah akan mengangkat derajat kita maka jangan pernah bosan untuk terus belajar mengembangkan di dalam pembelajaran Al-Quran”.
“Saat ini siswa-siswi Smamita mampu mengajarkan terkait dengan teknik tilawati. Mungkin bisa dikembangkan di luar bisa di TPQ dan dalam kegiatan lainnya. Terima kasih selama satu pekan ini telah membersamai bersama kami dalam pembelajaran dan alhamdulillah sangat luar biasa,” tandasnya.
(Nashiiruddin/AS)
