13 Desember 2024
Surabaya, Indonesia
Berita

Tanwir Aisyah di UMSurabaya akan dibuka Wapres Jusuf Kalla

Klikmu.co, 03 Januari 2018, Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya bakal menjadi tuan rumah pelaksanaan Tanwir PP Aisyiyah. Pertemuan organisasi perempuan pertama di Indonesia itu dipastikan akan melibatkan ribuan aktifis Aisyiyah dari seluruh Indonesia. Sebagai tuan rumah, UM Surabaya pun terus bersiap. Pelaksanaan tanwir yang akan digelar pada 19 – 21 Januari mendatang.

Dra. Hj. Siti Noordjannah Djohantini, M.M., M.Si, Ketua Umum PP Aisyiah mengungkapkan bahwa banyak tokoh penting dijadwalkan hadir, di antaranya Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir, serta beberapa menteri Kabinet Kerja. Selama beberapa hari akan banyak pembahasan agenda strategis terkait gerakan Aisyiah.

Rektor UMSurabaya Sukadiono menjelaskan, Tanwir rencananya dihadiri oleh peserta dari seluruh Indonesia. Pembukaan dihadiri sekitar 2.000 anggota dan peserta tetap dari 500 perwakilan se Indonesia.

Sukadiono yang juga bendahara Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur menegaskan, gedung yang akan digunakan dalam agenda Tanwir sudah siap diresmikan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir. Pembangunan gedung 13 lantai tersebut menghabiskan dana hampir Rp 100 Miliar. “Semoga pelaksanaannya nanti dapat berjalan dengan khidmat dan lancar,” kata Suko, sapaan akrab Sukadiono, Rabu (3/1).

Dia menjelaskan, Aisyiah sebagai salah satu organisasi otonom Muhammadiyah menunjuk UM Surabaya sebagai tuan rumah pelaksana. Acara mengambil tema Gerakan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan, Pilar Kemakmuran Bangsa.

Suko mengatakan, salah satu permasalahan krusial dalam kehidupan bangsa Indonesia ialah masalah perekonomian seperti kemiskinan, kesenjangan sosial, penguasaan kekayaan negara oleh sekelompok kecil masyarakat, dan sebagainya.

Dalam keadaan yang demikian usaha-usaha pemberdayaan ekonomi rakyat dengan kondisi kehidupan mayoritas rakyat pada umumnya makin tidak mudah untuk diwujudkan, sementara yang paling merasakan dampak dari kemiskinan adalah kelompok perempuan dan anak-anak.

Terlepas soal tanwir, Suko menegaskan gedung baru tersebut akan melengkapi kebutuhan UM Surabaya untuk menambah daya tampung. Sebab, animo calon mahasiswa semakin tinggi tiap tahunnya dan perluasan kampus otomatis dibutuhkan. “Perhitungan kami akan ada 3 ribu mahasiswa baru yang akan mendaftar ke UM Surabaya tahun depan. Karena itu, gedung ini sangat dibutuhkan,” pungkas dia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *