KLIKMU.CO – Sebagai wujud kepedulian terhadap anak yatim, duafa, jalanan, dan telantar, Komisi Nasional Pendidikan (Komnasdik) Kota Surabaya mengunjungi anak-anak binaan Rumah Pintar Matahari (RPM) yang merupakan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) di bawah naungan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Krembangan Surabaya di Musala Al-Amin Kampung 1001 Malam, Sabtu (8/1).
Ketua Komnasdik Kota Surabaya Jatim MA memaparkan, bersama beberapa pengurus antara lain Mardi SPd MDs (Sekretaris), Dr Masnawati SPd MPd (Wakil Ketua Bidang Kerjasama dan Hubungan Antar Lembaga), Eko Yudi Setiawan ST SPd MMT (Biro Usaha), Muhammad Zuiko Nanda, SH MKn (Korbid Hukum), dan Ahmad Syaiful Umam SPd (Korbid SD/MI), pihaknya mengunjungi binaan Rumah Pintar Matahari di selter kampung 1001 malam sebagai bentuk kepedulian Komnasdik Kota Surabaya terhadap anak-anak yatim, duafa, jalanan, dan telantar.
“Sebagai ketua Komnasdik Kota Surabaya, awalnya saya sangat penasaran dari cerita Kampung 1001 Malam, yang tidak seindah cerita dari negeri dongeng. Setelah berkunjung, kami merasa prihatin bahwasanya masih ada kampung yang hidupnya masih di bawah standar di kota metropolis Surabaya,” ungkap Jatim.
“Dengan jumlah KK yang signifikan yaitu 175 KK, harapan Komnasdik Kota Surabaya masalah ini harus tersentuh dan terselesaikan hingga mendapatkan tempat yang layak,” harap Jatim.
Sementara itu, Kepala Rumah Pintar Matahari Luki Darmawan sangat mengapresiasi kunjungan Komnasdik Kota Surabaya ke anak-anak binaan RPM di Musala Al-Amin Kampung 1001 Malam.
“Setiap hari Sabtu sore, kami dari RPM membina anak-anak Musala Al-Amin selter Kampung 1001 Malam hafalan surat-surat pendek juz 30 dengan dibantu PCM-PCA Krembangan Surabaya sebagai bagian dari dakwah kami,” papar Luki.
Masih menurut Luki, dirinya menyampaikan rasa terima kasih sebanyak-banyaknya atas kunjungan dan donasi minuman kemasan dari pihak Komnasdik Kota Surabaya.
Sebagaimana diketahui, kampung ini berada di sebuah lahan yang terisolasi, tepatnya di pinggiran Sungai Kalianak Kelurahan Dupak, Kecamatan Krembangan, karena aksesnya terputus akibat adanya jalan tol tersebut.
Sampai saat ini, sudah terdapat kurang lebih 175 kepala keluarga yang menetap di kampung ini dengan jumlah sekitar 400 an jiwa.
Jumlah anak usia sekolah 150-an, untuk usia PAUD sampai SD sekitar 95-an anak, selebihnya usia SMP dan SMA dan tidak semua anak bisa bersekolah, bahkan masih ada yang buta huruf.
Sedangkan untuk mata pencaharian, rata-rata sehari-harinya warga Kampung 1001 Malam sebagai pemulung, pengemis, pengamen, kuli bangunan, tukang becak, dan buruh kasar.
“Mudah-mudahan donasi snack dan minuman kemasan bisa membuat anak-anak binaan lebih bersemangat lagi untuk hafalan yang kita selenggarakan setiap Sabtu sore dan kami bisa tetap istiqamah membina anak-anak maupun warga Kampung 1001 Malam supaya dakwah tetap berjalan,” harap Luki. (Yuda/AS)