Terjunkan 20 Atlet, Sekolah Bahari Bawa Pulang 20 Medali di Kejuaraan Tapak Suci

0
268
Sebanyak 20 atlet SD Muhammadiyah 9 Surabaya menunjukkan medalinya dalam Kejuaraan Chusnan David Cup 2 2023. (Nashiiruddin/KLIKMU.CO)

Surabaya, KLIKMU.CO – Kejuaraan Chusnan David Cup 2 2023 Pencak Silat Tapak Suci Antarpelajar TK, SD, SMP, SMA/SMK, dan Dewasa Se-Jawa Timur telah selesai dilaksanakan di Gedung Smamda Tower lantai 8.

Dalam kejuaraan tersebut, SD Muhammadiyah 9 Surabaya mengirim 20 atletnya guna memperebutkan medali emas. Kejuaraan berlangsung mulai 30 Agustus sampai 2 September 2023.

Dari 20 kontingen yang bertanding, semua atlet sekolah bernuansa bahari itu berhasil meraih medali. Perinciannya, 8 siswa berhasil meraih medali emas. Masing-masing adalah Gilang Cendekia As’ad siswa kelas 1, Bening Sinarra Arlichun (kelas 2), Nino Ezadine Syafieq (kelas 3), Jill Maureen Emrys Marhen (kelas 3), Aisyahrani Amiril Putri (kelas 4), Amira Dyah Ayu Azzahara (kelas 4), Reyhan Reyza Ribowo (kelas 5), dan Dirly Arjuna Putra Setyono (kelas 6).

Kemudian, ada 7 siswa yang meraih medali perak. Mereka adalah Maulana Sultan Alfatih siswa kelas 1, Muhammad Hafiz Setiawan (kelas 1), Putri Cello Mitha Prasetyo (kelas 2), Muhammad Narezka Wirana (kelas 3), M Deris Alviro (kelas 4), Aisya Elmira Ali (kelas 4), dan Fadilah Najaah Cahyani (kelas 5).

Sementara itu, atlet peraih perunggu ada 5 siswa. Yaitu, Abirama Danevan Putra Arl siswa kelas 4A, Yumna Shidqia Kaligis (kelas 4), Azzalea Qisya Aqilah (kelas 5), Raka Fahriansyah Pratama (kelas 5), dan Bintang Rizki Oktaviano (kelas 6).

Siswi peraih emas, Jill Maureen Emrys Marhen, saat ditemui usai pertandingan merasa senang dan bahagia karena baru pertama kali mengikuti kejuaraan Tapak Suci, tapi sudah berhasil mendapatkan prestasi yang membanggakan.

“Alhamdulillah, hari ini saya merasa senang sekali karena mendapatkan prestasi medali emas di kejuaraan Chusnan David Cup 2. Memang dari awal saya ingin mengikuti kejuaraan ini supaya bisa mengembangkan bakat dan minat yang saya miliki,” ujarnya.

“Persiapan sudah saya lakukan dengan pelatih Tapak Suci Pak Didik. Pada turnamen ini, saya dituntut untuk berani saat bertanding. Juga berani menendang dan memukul lawan di bagian dada karena dengan ini saya bisa mendapatkan poin. Semoga ke depan saya bisa mendapatkan prestasi dan mengharumkan sekolah,” imbuh gadis manis itu.

Wali murid Putri Mutiara yang mendampingi putrinya, Cello Mitha Prasetyo, juga merasa bangga meskipun putrinya mendapatkan medali perak. Dia pun selalu mendukung 100 persen putrinya dalam kegiatan akademik maupun nonakademik, terutama kejuaraan Tapak Suci.

“Tadi putri saya sempat menangis karena di awal mempunyai ambisi mendapatkan medali emas dan akhirnya medali perak yang diperolehnya. Putri saya mengira perolehan medali perak itu kalah, (tapi) tetap saya syukuri karena bagi saya sudah berani tampil itu saja sudah luar biasa,” ujarnya dengan raut bahagia.

“Memang ini baru awal putri saya mengikut kejuaraan Tapak Suci. Maka dari itu, tadi saya mencoba menenangkannya. Saya selalu menghibur untuk tetap semangat karena perjalanan masih panjang. Latihannya juga harus semakin giat untuk memperkuat fisiknya supaya bisa lebih faigh lagi,” ucapnya.

Sementara itu, Dhefi Prasetya AmdKep sempat merasa cemas karena putrinya, Bening Sinarra Arlichun, saat pertandingan berlangsung ternyata lawan tandingnya salah kelas.

“Tadi saya lihat ada kesalahan teknis sehingga pertandingan dihentikan. Saya sempat takut karena kenapa kok break apakah ada yang salah. Ternyata menurut informasi salah lawan,” ungkapnya.

Pada turnamen kali ini, dia mengikutkan dua anaknya, Bening Sinarra Arlichun dan Abirama Danevan Putra Arl.

“Saya berharap kedepaan mereka bisa berkembang dan bisa menjadi pendekar Tapak Suci. Tetap semangat berlatih tidak mudah menyerah dan terus mampu mengembangkan bakat,” pungkas Dhefi yang ingin putra dan putrinya menjadi atlet nasional dan internasional. (Nashiiruddin/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini