Surabaya, KLIKMU.CO – Kita bisa gagal masuk surga manakala tidak khusyuk dalam dunia maya. Sebab, iman terkadang sudah tergadaikan oleh yang namanya kebebasan.
Hal itu disampaikan Ketua Lembaga Dakwah Komunitas Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Muchammad Arifin MAg dalam pengajian Ahad Subuh di Masjid Remaja Jalan Kalilom Lor 3/41 Tanah Kalikedinding, Kenjeran, Ahad (15/10).
Arifin mengatakan, mempertahankan nilai-nilai keimanan masih begitu susah dilakukan oleh saudara kita yang ada di tempat terpencil, terluar, dan terdalam seperti di pedalaman Papua atau lainnya.
Dia menjelaskan lebih lanjut, tugas manusia di dunia adalah beribadah kepada Allah. Wamaa khalaqtul jinna wal insa illaa liya’buduuna. Menurut dia, mengabdi ini cukup ketika manusia hidup di dunia. Apapun aktivitas kita, kita pastikan bahwa itu bernilai ibadah.
Guna meraih surga Allah di luar masjid, kita harus bisa menjaga diri dari perbuatan yang sia-sia. Sebab, orang yang beruntung adalah orang yang tetap mampu menjaga keimanan ketika berada di luar masjid,” katanya.
“Ada yang menganggap bahwa hidup di dunia ini hidup dengan sebebas-bebasnya. Sehingga ada begitu banyak yang menghina, menghancurkan, ataupun lainnya seperti yang terjadi di Palestina saat ini,” tutur dia.
Menurut Ketua Takmir Masjid Attaqwa Pogot itu, hidup di dunia akan mengalami dua alam: dunia nyata dan dunia maya.
“Kalau dunia nyata selalu terbatas ruang, komunikasi, senyampang pandangan. Dunia maya adalah dunia virtual, dunia yang tanpa batas, semua bisa menyaksikan. Sering kali kita terjebak hanya di dunia nyata, padahal kita sudah hidup di dunia maya. Semuanya dalam pengawasan Allah, dunia nyata dan dunia maya akan dimintai pertanggungjawaban,” ujarnya.
“Kita bisa gagal masuk surga manakala kita tidak khusyuk dalam dunia maya. Allah menegaskan kepada kita bahwa bagi Allah tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi di bumi dan di langit. Al Imran ayat 5,” ucapnya.
“Karena itu, mari kita siapkan diri kita baik di dunia nyata maupun di dunia maya dengan penuh kearifan. Kita munculkan nilai-nilai positif, kita hindari penghinaan, melanggar kesesuliaan, menyebarkan berita bohong, dan menyebarkan kebencian,” tandasnya.
(Habibie/AS)