Tiga Hal yang Dapat Memperkuat Lembaga Pendidikan

0
79
Ustadz Khubby Mulyono Lc MA (kiri) mengisi kajian Al-Islam dan Kemuhammadiyahan FGM Lamongan. (Alfain/KLIKMU.CO)

KLIKMU.CO – Forum Guru Muhammadiyah (FGM) Cabang Lamongan mengadakan kajian Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, Jumat (9/9/2022), di Gedung TK ABA I Cabang Lamongan.

Kajian yang diikuti oleh dewan guru Muhammadiyah se-Cabang Lamongan mulai TK, SD, SMP/MTs, hingga SMA/MA/SMK ini berlangsung khidmat dan antusias.

Hadir sebagai pemateri kajian Ustadz Khubby Mulyono Lc MA, alumnus S2 Tafsir dan Ilmu-Ilmu Al-Qur’an Universitas Al-Azhar Kairo Mesir.

Acara diawali dengan pesan sambutan dari Ketua FGM Drs Ichwan Hasan MM. Dalam sambutannya dia menyatakan bahwa didirikannya Forum Guru Muhammadiyah ini supaya menjalin hubungan yang erat dengan pondasi yang kuat pula.

“Dengan adanya kajian Al-Islam ini ditujukan untuk memperkokoh nilai-nilai keislaman dan Kemuhammadiyahan pada FGM Cabang Lamongan,” jelasnya.

Memperkuat Lembaga Pendidikan

Sementara itu, Ustadz Khubby Mulyono dalam kajiannya menyampaikan beberapa hal dalam memperkuat lembaga pendidikan.

Pertama, kata Khubby Mulyono, dalam memperkuat lembaga pendidikan yang perlu diperhatikan bersama adalah keyakinan akan keberkahan ketika mengabdikan diri kepada Allah, terutama dalam bidang pendidikan dan kaderisasi umat.

“Sehingga yang dirasakan ketika beramal bukan nilai nominal gaji, tapi napas perjuangan. Yang insya Allah akan disertai dengan limpahan keberkahan baik diri, keluarga, dan lain-lain,” ujarnya.

Kemudian, Khubby Mulyono mengutip QS Al-Ankabut ayat 69 Allah SWT: “Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.”

Kedua, peran guru adalah sebagai wakil orang tua di sekolah. Sehingga segala perilaku dan akhlak guru pun patut dicontohkan kepada anak didik.

Kemudian, ketua takmir Masjid Ki Bagus Hadikusumo Umla ini menyampaikan peribahasa, yaitu guru kencing berdiri, murid kencing berlari. Artinya, setiap guru dijadikan panutan dalam setiap perilakunya.

“Bahkan setiap ucapan guru bisa mengandung doa bagi anak didiknya. Maka sesekali dijauhkan perkataan yang mengandung makna keburukan,” sambung dosen AIK dan Bahasa Arab Universitas Muhammadiyah Lamongan ini.

Ketiga, menyambung poin pertama dan kedua, kalau guru sebagai wakil orang tua di sekolah, dia pun sejatinya masih sebagai anak.  “Cerminan guru pun harus memperhatikan tali silaturahmi dengan orang tua. Mengapa demikian, karena secara umum keberkahan juga berkaitan dengan hubungan anak dan orang tua,” paparnya.

Jadi, ketika kita sibuk dengan nilai perjuangan dan pengabdian kepada Allah SWT, namun lupa dengan satu hal ini, apa pun yang kita kerjakan dampaknya akan berpengaruh kepada diri, keluarga, dan juga lingkungan sekitarnya tempat kita berjuang.

Oleh karena itu, kata Khubby, ketiga hal di atas perlu diperhatikan bersama supaya keberkahan itu bisa didapatkan oleh setiap individu baik diri, keluarga, maupun lingkungan sekitarnya.

Dalam hal ini, Allah SWT berfirman dalam QS Al-A’raf ayat 96: “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.”

Di akhir kajian, panitia memberikan kejutan hadiah bagi peserta dengan mengambil nomor undian. (Khubby Mulyono/Alfain Jalaluddin Ramadlan/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini