Surabaya, KLIKMU.CO – Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PDM Kota Surabaya Dikky Syadqomullah MHES melepas tim Olympicad SMAMX ke Bandung, Jawa Barat. Pelepasan berlangsung di Gedung Sekolah Keberbakatan MBA Spartans SMAMX (SMA Muhammadiyah 10 Surabaya) Putra 2, Jalan Genteng Muhammadiyah 45 Surabaya.
Tim SMAMX yang berkekuatan 17 siswa, 1 guru, dan 5 pembina bertolak ke Bandung pada Selasa (5/3/2024).
Tim Olympicad SMAMX akan bertanding dengan sekolah Muhammadiyah lain yang telah mendaftar di Olimpiade Ahmad Dahlan (Olympicad) 2024 sebanyak 221 sekolah. Olympicad diselenggarakan pada 6-8 Maret 2024.
Ke-221 sekolah tersebut terdiri atas 58 SD, 59 SMP, 14 MTs, 42 SMA, dan 50 SMK. Olympicad ini diikuti oleh seluruh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah se-Indonesia.
Tim Olympicad MBA Spartans SMAMX terdiri atas potensi olahrga yang diwakili oleh cabang olahraga e-sport. Mereka adalah Mahesa Romulo Geraldi, Arsy Izza Fahera, Fati Akmal Rahmadana, Javier Narendra Majid, dan Abul A’la Maududi.
Kemudian, potensi sains tauhidtik oleh Susan Esam Salim Basyarahil (Biologi), Na’ilah Salsabila Gitamawardi (Kimia), Fayz Hanif Alghazy (Astronomi), Aurellya Salsabilla Setiawan (Fisika), Nailah Prasari Hamidah (Matematika), dan Greselda Yusriyah Azalia (Ismu and English).
Potensi talenta dan seni diwakili Ni’ma Ashri Nur Syafa’at dan Sekar Melati Aulia Billah (Majalah Sekolah) Athalla Dewantara (Dakwah Digital), Muhammad Hanan Alka Madina (Dakwah Digital), Muhammad Sajid (Dakwah Digital),Bagus Surya Sahputra (Musabaqoh Hifdzil Qur’an)
Terakhir, potensi SDM khusus guru diwakili Ustadzah Normalia (Lomba Guru)
Guru yang mendampingi tim Olympicad MBA Spartans SMAMX terdiri atas Ustadz Alfinurizal (koordinator), Ustadzah Niswa, Ustadzah Rahma, Ustadz Rizal, dan Ustadz Yudi
Ketua Majelis Dikdasmen PNF PDM Surabaya Dikky Syadqomullah menyampaikan beberapa pesan penting yang perlu diterapkan dan dikembangkan para pembina dan atlet peserta Olympicad SMAMX
Menurutnya, khusus e-port harus mengembangkan teknis dan taktik.
“Karena kalian tidak bermain sendiri, tapi kelompok, yang sangat erat kaitannya dengan koordinasi antaranggota tim,” paparnya.
Selanjutnya, bagi tim potensi sains dan seni yang yang bersifat lomba personal mau tidak mau harus menjadi pembelajar yang baik.
“Tetap belajar dan kerja keras untuk mempersiapakan diri dengan sungguh-sungguh,” pesannya.
Terakhir, mantan Ketua PWPM Jawa Timur itu berpesan bahwa pengembangan mental utamanya sebagai hamba Allah. Ia menjelaskan bahwa pengembangan mental menjadi salah satu hal penting. Sebab, hal itulah yang dapat menghindarkan dari penyimpangan-penyimpangan sosial, terutama penanaman mental spiritual.
“Jadi, pembinaan mental itu penting. Mental spiritual itu ditanamkan. Bahwa di dalam kesulitan itu pasti ada kemudahan, tapi harus diimbangi dengan kerja cerdas dan sungguh-sungguh, sedangkan hasil kita serahkan kepada Allah,” ungkap Dikky.
(Sudarusman/AS)
