KLIKMU.CO – Tim Prodi S1 Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Negeri Surabaya (Unesa) melaksanakan pengabdian kepada masyarakat di SD Muhammadiyah 22 Surabaya, Jumat (12/7/2024). Dalam pengabdian ini, mereka bekerja sama dengan Confucius Institute.
Kegiatan bertajuk “Mewujudkan Sustainable Development Goals: Eco-Literasi sebagai Materi Ajar bagi Guru SD Muhammadiyah 22 Surabaya” tersebut diikuti 30 guru.
Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Prodi S1 Pendidikan Bahasa Inggris Unesa Sueb MPd menyatakan, tujuan dilaksanakannya kegiatan tersebut karena ingin belajar dan berbagi pengalaman. Terutama berkaitan dengan bagaimana pengembangan media ajar yang mengusung topik eco-literasi.
Pemaparan secara luas akan disampaikan oleh dua narasumber, yakni Dr Arik Susanti MPd dan Anis Tri Susana MPd.
“Namun, topik eco-literasi secara umum penting untuk anak-anak kita karena ini berkaitan langsung dengan salah satu program pemerintah pengembangan P5 yang berkelanjutan,” imbuhnya.
Di satu sisi, sambung Sueb, sekolah membangun manusia. Nanti ketika mereka keluar, kemudian bekerja, seperti mereka juga membangun secara ekonomi.
“Namun, kalau kita ingin berkelanjutan dan wajib untuk membangun lingkungan, itu semua jadi hal yang paling penting,” tuturnya.
Sueb berharap hal tersebut dapat menjadi bekal anak-anak sejak kecil. Mereka diperkenalkan akan pentingnya mengetahui isu lingkungan sehingga tertanam hingga dewasa.
“Sehingga anak-anak akan belajar, apa hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan. Karena manusia tidak akan lepas dari lingkungan. Misal karena cuaca panas di siang hari, akan lebih nyaman kalau berteduh di bawah pohon yang rindang. Jadi, hubungan manusia dan alam perlu ditanamkan sejak kecil,” tuturnya.
Berkaitan dengan literasi, lanjut Sueb, yang penting anak-anak tahu dulu pentingnya memahami lingkungan. Syukur-syukur di rumah anak memiliki kesadaran menjaga lingkungan atau menanam pohon.
“Kehadiran kami di sini menjadi salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat. Jadi, kami ingin tahu bagaimana kondisi masyarakat dengan terjun kelapangan. Harapannya, ketika kami mengembangkan kurikulum, kebijakan, dan sebagainya, tidak akan menjadi kebijakan di atas awan sehingga tahu kondisi lapangan sehingga tidak muluk-muluk,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya bisa belajar tentang kondisi anak-anak di masyarakat. Ketika mereka mengembangkan media ajar, kebijakan, dan sebagainya akan mengena dan sesuai dengan kondisi lapangan.
“Mudah-mudahan apa yang kita bahas memberikan keberkahan bagi kita semua,” harapnya.
Sementara itu, Kepala SD Muhammadiyah 22 Surabaya Listianah SEI sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada para pakar Unesa yang memberikan ilmu dan kesempatan kepada para guru SDM 22 Surabaya untuk lebih inovatif.
“Terutama peduli lingkungan. Anak-anak itu butuh keterampilan, tidak hanya akademik, namun keterampilan dalam kepedulian lingkungan yang juga penting. Karena di mana pun anak-anak berada, pasti akan menghadapi atau melihat lingkungan,” ujarnya.
Ke depan, sambung Listianah, kalau kegiatan sinergi tersebut berhasil akan bekerja sama lagi dengan tema yang berbeda, barangkali ada ilmu lagi yang cocok dengan kondisi SD Muhammadiyah 22 Surabaya.
“Karena pendidiknya sudah dapat ilmu dari pihak Unesa tentang materi ajar atau perangkat ajar eco-literasi tentang kepedulian lingkungan itu diterapkan ke anak-anak yang harapannya. Tidak hanya di sekolah, namun di mana pun berada atau di rumah pun anak-anak mampu mengaplikasikan atau mengenalkan ilmu yang sudah diberikan bapak dan ibu guru yang telah dilatih tim Unesa,” tandasnya.
(Yuda/AS)