Tingkatkan Kompetensi Dosen, BPP MKWK UMM Helat Workshop Pembelajaran Inovatif

0
28
Para narasumber dalam workshop BPP MKWK UMM. (Anny Syukriya/KLIKMU.CO)

KLIKMU.CO – Bagian Pendidikan dan Pengajaran Mata Kuliah Wajib pada Kurikulum (BPP MKWK) Universitas Muhammadiyah Malang menggelar workshop bertajuk “Peningkatan Kompetensi Dosen: Penggunaan Case Method, PJBL, dan AI dalam Proses Pembelajaran MKWK”, Sabtu (10/8/2024) di Ruang Sidang FEB UMM.

Lokakarya ini dirancang sebagai upaya membekali dosen agar dapat menciptakan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan tantangan zaman. Selain itu, memperkuat kualitas pembelajaran MKWK di PTMA dengan keterampilan penggunaan teknologi pendidikan terbaru serta metode evaluasi yang efektif.

Mata Kuliah Wajib dalam Kurikulum (MKWK) yang dimaksud terdiri atas Pancasila, kewarganegaraan, bahasa Indonesia, dan agama (AIK).

Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Biro Pendidikan dan Pengajaran UMM Zulfatman MEng PhD, Kabag Pendidikan dan Pengajaran MKWK Dr Ermanu Azizul Hakim MT, dan para dosen pembina MKWK.

Bertindak sebagai narasumber tim Lembaga Inovasi Pendidikan (LIP) UMM. Mereka berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka dalam inovasi pembelajaran yang mutakhir.

Zulfatman meminta para dosen MKWK untuk dapat menyampaikan muatan nilai-nilai wajib kurikulum pada mahasiswa secara tepat.

“MKWK ini harus kita perkuat. Baik secara konten. Begitu pula bagaimana kita menyampaikan materi agar lebih masuk. Jadi, pesan-pesan yang ingin kita sampaikan melalui MKWK di PTM seperti kita ini maka wajibnya itu bisa dobel. Ketika belajar kewarganegaraan, maka kewarganegaraan dalam pandangan Muhammadiyah itu seperti apa,” ungkapnya.

Hal inilah yang membedakan pelaksanaan MKWK di PTN dan PTMA. Kabiro BPP UMM ini berharap agar internalisasi ideologi khususnya muatan al Islam kemuhammadiyahan harus lebih efektif lagi.

Kepala Bagian Pendidikan dan Pengajaran MKWK UMM Dr Ir Ermanu Azizul Hakim MT menyampaikan bahwa teknologi bukan lagi sekadar alat bantu, melainkan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari proses pembelajaran dan pengajaran.

Dalam konteks ini, peran dosen sebagai pendidik menjadi semakin krusial.

Tuntutan zaman meniscayakan kita untuk menjadi lebih adaptif dan lebih terbuka terhadap perubahan yang terjadi. Seorang dosen tidak hanya dituntut untuk menguasai materi ajar dengan baik, tetapi juga untuk memanfaatkan teknologi sebagai sarana yang efektif dalam mendukung proses pembelajaran.

“Akan ada model pembelajaran yang berbeda untuk semester depan ini. Kita telah merancang kegiatan baru dalam pembelajaran MKWK ini. Baik RPS berbasis case method, dan PJBL,” tegas Ermanu.

Harapnya, dengan model pembelajaran berbasis case method dan PJBL mahasiswa dapat terlibat langsung dalam pembelajaran, khususnya peserta didik mata kuliah AIK 3 (kemuhammadiyahan). Para mahasiswa dapat mengenal ranting, cabang dan AUM secara langsung.

Narasumber pertama, Dr Dyah Worowirastri Ekowati SPd MPd, berbagi ilmu dan wawasan tentang Case Method dan PJBL. Narasumber kedua, Setio Basuki MT PhD, menyampaikan tentang Penggunaan AI dalam Pembelajaran.

Dyah Worowirasti yang juga menjabat Kabag Pendidikan dan Pengajaran Umum UMM menjelaskan bahwa kedua metode ini dikenal cukup efektif dalam meningkatkan keterlibatan mahasiswa dan mendorong keterampilan problem-solving mereka.

“Saat ini, kemajuan zaman dan teknologi tidak bisa kita hindari, bapak ibu. Alih-alih kita tentang, alangkah baiknya kita manfaatkan. Kita kolaborasikan,” ujar Setio Basuki saat menyajikan materinya tentang AI Literacy and Ethics: Navigating the Moral Landscape of AI.
(Anny Syukriya/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini