KLIKMU CO-
Oleh: M.Jemadi
Menanggapi tulisan dari saudaraku Tamam Choiruddin yang dimuat di https://klikmu.co/musywil-harus-merepresentasikan-kepemimpinan-multi-disipliner-dan-aktifis/
Ada yang menggelitik dipikiran saya yang membuat tangan ini harus berkomentar, pada frase “jangan hanya berkutat kader bukan kader”.
Menurut pribadi saya Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur harus tetap diisi kader. Kalau PWM tidak harus dipimpin kader sangat berbahaya. Yang memahami Muhammadiyah hanya kader Muhammadiyah. Memang kader tidak harus semua kyai, mubaligh, ustadz saya setuju. Saatnya PWM berisi orang-orang multidisiplin ilmu.
Dari PWM yang sudah pernah memimpin tinggal menambah ekonom, Dokter, Publik figur, anak muda yang memiliki jaringan luas baik intern maupun ekstern. Semisal saja ada kader Muda yang saat ini dekat dengan Kementrian Sosial dan Ketua Ortom tingkat wilayah yang layak menjadi bagian dari PWM. Selain memiliki hubungan horisontal Muhammadiyah juga memiliki jaringan Vertikal sampai kementerian.
PWM memang tidak harus ahli dalam bidang tertentu, namun PWM adalah pemegang dan penjaga kebijakan. Untuk bidang keahlian bisa dimasukkan sebagai pimpinan majelis dan lembaga. PWM harus dipilih orang-orang yang bersih hati dan berorientasi melayani. PWM bukan penguasa tetapi penjaga persyarikatan agar mampu memberi pelayanan kepada umat.
Selama ini PWM merasa sudah nyaman, padahal mereka selalu mengatakan jangan berada di zona nyaman. Kalau mereka mau turun ke bawah (turba) banyak struktur di Muhammadiyah yang stagnan. Misalnya beberapa hari lalu saya ngobrol dengan salah satu PCM daerah Ngawi, masih banyak ranting yang hanya satu orang yaitu ketua PRM. Banyak guru yang mendapat gaji 300 ribu. Kedepan dibutuhkan PWM yang memiliki data riil tentang PRM, PCM dan AUM di PCM.
Saya pernah bertemu PCM di daerah Pamekasan, mereka mengatakan selama 50 tahun jadi Muhammadiyah belum pernah dikunjungi PWM. Pada saat itu mereka bahagia karena PWPM hadir dan mau ngobrol dengan PCM.
Personil PWM tidak hanya duduk di kerto menanggal, mereka harus mewakafkan hidupnya setiap jumat sore sampai ahad diagendakan keliling PRM PCM. PWM jangan hadir karena diundang pengajian saja, tapi hadir untuk mendengar keluhan dan harapan PRM dan PCM.
Sepulang dari keliling harus ada gerakan nyata untuk pemberdayaan PRM dan PCM, fungsikan LPCR secara optimal.
*Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Jawa Timur Periode 2010-2014