Uji Publik Hafalan Qur’an Wisudawan Spempat Mengundang Decak Kagum

0
592
Siswa kategori bil hifdhi bersiap mengikuti uji publik. (Nadia Larasati/KLIKMU.CO)

Surabaya, KLIKMU.CO – Satu per satu siswa yang mengikuti wisuda maju ke panggung. Mereka dikelompokkan berdasarkan kategorinya, yaitu bin nadhor, bil hifdhi, dan tahsin. Di dadanya sudah tertulis nomor wisudawan.

Setelah berjejer rapi di atas panggung, mereka duduk hening menghadap hadirin. Itulah suasana yang tergambar dalam uji publik wisuda Al-Qur’an VII SMP Muhammadiyah 4 Surabaya (Spempat), Sabtu (11/3).

Setelah wisudawan siap, pembawa acara mempersilakan hadirin untuk menguji bacaan dan hafalan peserta wisuda.

“Saya pilih nomor 27,” kata Taufiqur Rohman, salah satu guru yang menunjuk siswa untuk menunjukkan bacaannya.

Risma Indri Astutik, peserta wisuda nomor 27, pun bergegas berdiri. Ia membacakan surat Al Ma’idah ayat 5 secara lengkap dengan irama Nahawand.

Setelah membacakan surat Al Ma’idah ayat 5 dengan lengkap, Risma Indri pun ditanya mengenai hukum bacaan salah satu ayat yang dibacanya.

“Sebutkan salah satu hukum bacaan yang ada di Al Ma’idah ayat 5 itu!” kata Taufiqur Rohman.

Risma menjawab bahwa hukum bacaan pada ayat tersebut adalah ikhfa’ syafawi karena ada hurum mim sukun bertemu ba’. Sontak hadirin bertepuk tangan karena jawaban yang benar tersebut.

Riyanto Ahmad, salah satu wali murid, takjub atas pencapaian siswa yang mengikuti wisuda. Ia tidak menyangka bahwa bacaan dan hafalan siswa begitu bagus setelah mengikuti rangkaian pembelajaran Al-Qur’an di sekolah, munaqasyah, dan wisuda.

“Saya kaget ternyata banyak juga wisudawan yang ikut. Hampir 80 siswa dan ketika diuji publik, mereka lancar menjawab,” ujar Riyanto Ahmad.

Ia berharap wisuda ini tidak menjadi ujung pembelajaran Al-Qur’an bagi anaknya dan siswa yang lain, tetapi merupakan titik awal untuk semakin termotivasi mempelajari Al-Qur’an.

Khudori, koordinator tartil Spempat, menyatakan bahwa uji publik dalam wisuda ini merupakan salah satu upaya untuk mengetahui dan menjadikan tolok ukur bacaan dan hafalan siswa. Harapannya, mereka terus berusaha untuk menambah hafalan dan memperbaiki bacaan Al-Qur’annya.

“Semoga setelah uji publik ini siswa semakin termotivasi untuk menjadikan Al-Qur’an tidak hanya sebagai bacaan semata, namun juga pedoman dalam hidupnya,” harap Khudori. (Nadia Larasati/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini