KLIKMU.CO – Saat menyampaikan materi parenting di hadapan segenap wali murid Mudipat pada Sabtu (24/8/2019) di sekolah, Dr Itje Chodidjah MA juga menyinggung agar orang tua juga tidak mencederai trust pada anak. Contohnya bilang ke anak, “Gurumu ini gimana sih? Gurumu salah.”

Jika memang salah, misalnya, Itje menyarankan agar jangan dibicarakan di depan anak.
Itje lantas menjelaskan fase perkembangan anak. Umur 4-5 otonomi versus malu/bimbang, 7-12 tahun masa inisiatif versus merasa bersalah.
“Maka, anak umuran SD tidak perlu banyak belajar yang terlalu sulit, harus menghitung ini itu dan tuntas membaca. Tapi, ajari sesuatu yang memunculkan inisiatif anak,” ujarnya.
Sebab, lanjut perempuan yang telah menghabiskan lebih dari 30 tahun mengajar itu, anak sedang memunculkan identitasnya. Tapi, jika di usia ini tidak beres, dia akan mencari di usia yang lainnya.


Anak yang membangkang disebabkan oleh hal kecil seperti anak yang ingin curhat kepada orang tua, tapi tidak bisa diganggu. “Mungkin Snda anggap tidak masalah karena masih kecil, padahal itu menumpuk sampai nanti besar,” tegasnya, memperingatkan.
Anak juga perlu diajak bermain, kemudian belajar dari permainan. Dengan demikian, tumbuh rasa percaya diri, tangguh, peka, peduli, bahwa tubuhnya berharga untuk dirawat, mandiri, dan tanggung jawab pada tumbuhnya untuk dijaga.
Soal ujian, Dr Itje menyatakan itu hanya tiket untuk masuk lapangan, bukan tiket untuk main karena ia tidak memiliki kompetensi untuk main. “Jadi, jangan terlalu membandingkan dengan orang lain tentang nilainya,” tuturnya. (Erfin Walida/Achmadsan)