Ujian Praktik Bahasa Indonesia Smamsa Pentaskan 7 Drama Cerita Rakyat

0
737
Siswa-siswi SMA Muhammadiyah 1 Surabaya sedang melaksanakan ujian praktik bahasa Indonesia. (Vonny/KLIKMU.CO)

Ujian Praktik Bahasa Indonesia Smamsa Pentaskan 7 Drama Cerita Rakyat

Surabaya, KLIKMU.CO – Untuk memenuhi nilai ujian praktik bahasa Indonesia SMA Muhammadiyah 1 Surabaya (Smamsa), para siswa mementaskan drama cerita rakyat di Aula Buya Hamka, Rabu (1/2/2023).

Ada sekitar tujuh kelompok yang akan menyuguhkan penampilan drama. Drama dimulai pagi hingga siang hari selama satu hari. Masing-masing kelompok diberi durasi waktu 30 menit.

Adapun tema yang sudah terbagi dan akan ditampilkan kelas XII yaitu cerita Malin Kundang, Timun Emas, Asal Usul Surabaya, Bawang Putih dan Bawang merah, Cinderella, Asal Usul Banyuwangi, dan Lutung Khasarung.

Selama dua bulan, siswa-siswi Smamsa melakukan persiapan untuk menyuguhkan penampilan yang menghibur. Juga menyiapkan rekaman suara yang akan di putar untuk menambah kondisi pada saat zaman tempo dulu, termasuk properti yang akan di gunakan kostum dan mackup.

Saat diwawancarai kontributor KLIKMU.CO, guru bahasa Indonesia  Sabilina SPd menjelaskan, ujian praktik bahasa Indonesia dilaksanakan dengan cara dipentaskan di atas panggung. Beberapa bulan yang lalu sudah ada pembagian kelompok dan kesepakatan sehingga setiap kelompok bisa mempersiapkan dengan maksimal. Mulai pembuatan naskah, pembagian peran, dan pembuatan properti.

“Insya Allah hari ini tujuh kelompok akan tampil. Semua siswa-siswi mempersiapkan dengan penuh semangat secara totalitas sesuai dengan peran yang didapatkan. Tujuan pagelaran drama cerita rakyat ini untuk pemenuhan penilaian ujian praktik bahasa Indonesia,” ucapnya.

“Anak-anak tampil sangat luar biasa bagus penampilannya. Untuk penilaian meliputi ekspresi (mimik wajah), kostum, alur drama, dan properti yang akan digunakan,” imbuh Sabilina yang juga sebagai guru di SMA Muhammadiyah 7 Surabaya.

Sementara itu, siswa yang bernama Vonny Junia Rizky kelas XII MIA 1 menjelaskan, dia mendapatkan tema mengenai asal usul Surabaya. “Saya dan teman-teman berlatih selama dua bulan penuh. Tidak hanya berlatih, waktu kita juga disibukkan dengan menyiapkan properti termasuk kostum,” ujarnya.

“Satu kelas dibagi menjadi dua kelompok. Satu kelompoknya berisi 10 anak. Naskah yang kita buat juga mencari referensi dari Youtube, Google, dan menayangkan cerita sama orang-orang yang pastinya sudah dianggap leluhur di Surabaya,” imbuhnya.

Untuk kostum, mereka menyesuaikan dengan naskah dan peran masing-masing. “Tidak harus menyewa, kita berusaha untuk kreatif memodifikasi,” ujarnya.

Vony juga tertarik dengan cerita asal usul Surabaya karena dari kecil tinggal di Batam. Di Surabaya dia tinggal bersama neneknya.

“Saya tertarik dengan asal usul Surabaya. Tentunya adanya penampilan drama cerita rakyat ini menambah pemahaman mengenai cerita-cerita yang di tampilkan,” pungkas Vony yang mempunyai hobi membaca buku. (Nashiiruddin/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini