UMM Luncurkan Program Baru DQLP: Seimbangkan Ilmu Agama dan Akademik

0
15
Dr Pradana Boy memandu dua narasumber Dr M. Saad Ibrahim MA (Kanan) dan Prof Dr Imam Suprayogo (kiri). (Humas UMM/KLIKMU.CO)

KLIKMU.CO – Untuk menguatkan komitmen dalam meningkatkan kualitas spiritual dan religiusitas para akademisi, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) meluncurkan program baru. Namanya Development of Quranic Literacy Program (DQLP).

Launching program tersebut dilaksanakan pada Rabu (4/9/2024) dan dihadiri para sivitas akademika. Mulai dosen, tenda kependidikan, hingga para pimpinan Kampus Putih.

Terkait program ini, Wakil Rektor V UMM Bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) dan SDM Prof Dr Tri Sulistyaningsih MSi menegaskan bahwa DQLP merupakan sebuah keniscayaan yang harus dihadirkan. Apalagi mengingat pentingnya Al-Quran dalam kehidupan para muslim.

Menurut Prof Tri, banyak yang sudah belajar Al-Quran kemudian merasa sudah sempurna. Padahal, selalu ada ruang untuk memperindah dan memperbaiki bacaan.

Adapun program DQLP dirancang untuk memperdalam pemahaman dan kemampuan membaca Al-Quran dengan benar. Ada lima kategori utama yang ingin dikembangkan dan disebut dengan 5T, yakni tartil, tahsin, tafsir, tahfidz, dan tilawah.

“Setiap kategori akan dibimbing oleh mentor yang sudah berpengalaman dan berkompeten di bidangnya. Dengan adanya kategori-kategori ini, program diharapkan dapat memenuhi kebutuhan para akademisi yang memiliki tingkat pemahaman yang berbeda-beda terhadap Al-Quran,” jelasnya.

Lebih lanjut, Prof Tri menjelaskan bahwa kelas DQLP akan dilaksanakan satu kali dalam seminggu dan akan dimulai pada 28 September 2024.

“Ini bukan hanya soal mendapatkan poin administrasi key performance indicator (KPI), tetapi lebih kepada menyeimbangkan ilmu agama dengan keilmuan akademik yang ada,” tambahnya.

Peluncuran itu dihadiri dua narasumber utama, Dr M. Saad Ibrahim MA (Ketua PP Muhammadiyah ) dan Prof Dr Imam Suprayogo (mantan Rektor UIN Malang). Keduanya memberikan wawasan mendalam tentang pentingnya mengamalkan Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari.

Mereka membagikan pengalaman-pengalamannya saat mengajarkan dan mengamalkan Al-Quran di berbagai kesempatan. Menurut mereka, setiap ayat yang dibaca dan pahami harus bisa dimaknai dan terjemahkan dalam sikap dan perilaku. Hal itulah  yang menjadi esensi dari hidup berlandaskan Al-Quran.

Kehadiran kedua narasumber ini memberikan dimensi yang lebih mendalam pada peluncuran DQLP. Mereka tidak hanya memberikan pengetahuan teoritis, tetapi juga berbagi kisah inspiratif yang mengilustrasikan bagaimana Al-Quran bisa menjadi pemandu dalam setiap aspek kehidupan.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Rektor II UMM Dr Ahmad Juanda Ak MM CA turut hadir untuk meresmikan program tersebut. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya program ini dalam menumbuhkan perilaku yang lebih baik bagi seluruh sivitas akademika UMM.

Juanda juga mengakui bahwa memulai suatu program baru tentu memiliki tantangan tersendiri. Namun, dia menekankan pentingnya ikhtiar dan kesabaran dalam menjalankannya.

DQLP dirancang untuk tidak hanya menjadi sarana belajar, tetapi juga untuk menginternalisasi nilai-nilai Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari para akademisi.

Selain itu, DQLP juga diharapkan dapat menjadi bagian integral dari pengembangan spiritualitas di UMM. Sejalan dengan visi dan misi universitas yang menekankan keseimbangan antara ilmu pengetahuan dan nilai-nilai keislaman.

(Wildan/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini