Unik, Market Day Sekolah Kreatif Tak Membayar Pakai Uang

0
491
Salah satu kelompok siswa di Market Day Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 20 Surabaya. (Rizki Ageng Nuraini/KLIKMU.CO)

Surabaya, KLIKMU.CO – Guna menunjang pembelajaran yang bertujuan untuk menambah pengalaman dan melatih jiwa wirausaha sejak dini, siswa-siswi Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 20 Surabaya melakukan kegiatan Market Day, Selasa (10/1/2023).

Kegiatan ini merupakan kegiatan outdoor yang diikuti sejumlah 45 siswa kelas 2 Tenis dan Badminton dengan mengusung tema “Pengalaman Berwirausaha”.

Pada kegiatan ini tidak hanya melibatkan siswa kelas 2 dan ustadzah, melainkan juga melibatkan wali murid dan seluruh siswa siswi Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 20 Surabaya.

Dalam Market Day kali ini, menu yang ditawarkan cukup beragam sesuai pembagian kelompoknya. Dimulai dari makanan pisang cokelat, jasuke, batagor, burger, dan salad hingga minuman seperti es campur, es manado, es buah, dan es kopyor.

Uniknya, pembelian di Market Day ini tidak menggunakan uang sebagai alat tukar langsung, melainkan pembeli diharuskan menukar uangnya dengan kupon sesuai nominal uang yang mereka miliki.

Salah satu siswa kelas 2 Tenis, Fathan Aqeela Ali Althaf, mengungkapkan rasa senang dengan adanya kegiatan outdoor kali ini. “Seneng banget, seru bisa ngerasain rasanya jualan. Ya meskipun agak riweh karena banyak pembeli yang datang di stanku. Tapi aku seneng soalnya jualanku habis,” katanya.

Sementara itu, Ustadzah Tya guru kelas 2 menuturkan bahwa anak-anak sangat antusias mengikuti kegiatan outdoor ini. “Memilih Market Day karena ada materi pembelajaran tentang uang dan tema yang sedang dipelajari adalah tema pengalaman di sekolah,” ujarnya.

Ustadzah Tya juga menjelaskan bahwa penting bagi anak-anak untuk saling bekerjasama dan saling tolong-menolong, terutama dalam melayani pembeli dan menyiapkan makanan/minuman yang akan dijual.

“Kami berharap agar anak-anak dapat menerapkan pengalaman berwirausaha, bagaimana bekerja keras dalam tim, membangun karakter pantang menyerah dan lebih menghargai uang dan kerja keras,” imbuh Ustadzah Tya. (Rizki Ageng Nuraini/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini