Usai Shalat Ghaib, Siswa Ini Dapat Edukasi tentang Sepak Bola

0
178
Siswa SD Muhammadiyah 2 Peneleh Surabaya juga melakukan shalat Ghaib di mushala. (Indira/KLIKMU.CO)

KLIKMU.CO – Senin (3/10), seperti sekolah-sekolah lainnya, siswa SD Muhammadiyah 2 Peneleh Surabaya juga melakukan shalat Ghaib sebagai bentuk keprihatinan atas kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang. Setelah mengajak siswa shalat Ghaib di muslaha sekolah, Wakil Kepala Sekolah Bidang Al Islam Ustadz Thouan Mubarok mengajak siswa bermuhasabah diri menyikapi kejadian yang menelan korban ratusan korban jiwa itu.

Thouan mengajak para siswa terutama anak laki-laki yang sangat mencintai olahraga sepak bola untuk lebih mengedepankan sportivitas saat bermain dengan si kulit bundar tersebut.

Siswa diajak berpikir terbuka tentang kejadian tersebut. Apakah harga 1 bola sebanding dengan harga 1 nyawa? Apalagi kejadian yang mencoreng dunia sepak bola tanah air ini ratusan nyawa melayang sebagai taruhannya.

“Inna lillahi wa Inna ilaihi roojiun, kita semua berduka dan juga miris melihat kejadian itu. Bagaimana seandainya diantara yang meninggal itu ada adik, kakak, ayah, atau saudara laki-laki kita? Sedemikian jatuhkah harga diri kita apabila kita mengalami kekalahan dalam suatu pertandingan,” paparnya.

Menurut dia, kebesaran hati memang hal yang masih mahal saat ini. Sikap legowo,  menekan emosi, hingga tetap berada di level bawah serta tidak meninggi harus tetap diusung oleh para pemain dan juga suporter fanatik dalam  pertandingan apapun.

“Kalau sudah telanjur kejadian seperti ini, siapa yang harus disalahkan? Siapa yang bertanggung jawab?” kata Thouan.

“Kita yang berada di dunia pendidikan merasa memiliki tanggung jawab dan kewajiban untuk mendidik semua orang, khususnya generasi milenial agar memiliki akhlak mulia saat berada di mana saja,” kata Thouan kepada KLIKMU.CO.

Suporter harus iap kalah dan siap menang. Membela tim kesayangannya itu sah-sah saja, tapi harus sportif, tidak boleh dengan cara fanatisme yang membabi buta.  Fanatisme buta adalah sikap berlebihan yang tidak dianjurkan oleh Islam.

“Islam menekankan hidup moderat, jalan tengah dan kejujuran. Olahraga merupakan peristiwa muamalah duniyawiyah maka hukumnya boleh. Tentu segala sesuatunya harus ada pertimbangan demi keamanan,” pungkasnya. (Indira/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini