Veteran Mengajar, Siswa SDM Dubes Menyambut dengan Antusias

0
63
Salah satu veteran mengajar di depan murid SDM Dubes. (Dzanur Roin/KLIKMU.CO)

KLIKMU.CO – Lima veteran pejuang kemerdekaan mengajar di SD Muhammadiyah 12 Surabaya (SDM Dubes), Rabu (4/9/2024). Lima veteran tersebut adalah Soedarmo, Kaspiyo, Kasijani, Suwito, dan AB Longdon.

Di hadapan siswa-siswi SDM Dubes, mereka menceritakan masa perjuangan dalam mencapai perjuangan.

“Kita pernah dijajah Belanda selama 350 tahun, dijajah Inggris 5 tahun, dan dijajah Jepang selama 3,5 tahun,” ujar AB Longdon.

Di masa penjajahan Belanda, lanjut dia, kedudukan bangsa Indonesia dianggap lebih rendah dari penjajah. Rakyat menjadi budak, tidak boleh sekolah. Menjadi bodoh dan menderita.

“Rakyat melaksanakan kerja paksa atau yang biasa disebut dengan rodi. Rakyat harus membuat jalan dari Anyer-Panurakan sampai Jalan Daendels. Rakyat juga disuruh tanam paksa untuk kepentingan Belanda,” imbuh Longdon.

Di masa penjajahan Jepang, rakyat Indonesia juga sangat menderita. Mereka harus melaksanakan kerja paksa atau yang biasa disebut dengan romusa. Membuat jalan dan benteng pertahanan Jepang.

“Rakyat harus menanam padi dan jarak (minyak) untuk Jepang,” ujarnya.

Dia lantas menyebut ciri khas rakyat Indonesia adalah berani, rela berkorban, berjuang tanpa pamrih, semangat untuk bertempur, kesetiakawanan, dan semboyan merdeka atau mati. Dengan semangat ini bangsa Indonesia bisa mengusir penjajah. Inilah yang jadi keunggulan bangsa Indonesia.

“Oleh karena itu, kalian semua sebagai generasi penerus bangsa. Siswa-siswi SD Muhammadiyah 12 Surabaya harus memiliki sifat antara lain. Semangat untuk menuntut ilmu, patuh kepada bapak dan ibu guru, belajar dengan rajin, tekun dan berprestasi, setia kawan dan kebersamaan, hindari narkoba dan perbuatan tercela,” pesannya.

Hasbi, siswa kelas 5, mengaku senang dengan cerita dari para veteran tersebut.

“Semoga saya nanti bisa meneruskan perjuangan mereka. Saya akan belajar dengan sungguh-sungguh dan meraih prestasi setinggi-tingginya,” katanya.

(Dzanur Roin/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini