VUCA dan Kristenisasi, Dua Tantangan Dakwah Saat Ini

0
213
Ahmad Shobrun Jamil mengisi materi digitalisasi di Masjid Remaja. (Habibie/KLIKMU.CO)

Surabaya, KLIKMU.CO – “Memasuki era 5.0, begitu banyak tantangan yang dihadapi oleh kita sebagai penerus perjuangan Rasulullah, baik dalam dunia nyata ataupun dalam dunia maya.”

Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Jawa Timur Ustadz Ahmad Shobrul Jamil menyampaikan hal itu dalam rapat koordinasi Ketua Takmir Masjid Muhammadiyah dan Ketua Majelis Tabligh PCM se-Kota Surabaya. Rakor berlangsung di Masjid Remaja Jalan Kalilom Lor III No 41 Tanah Kali Kedinding Kenjeran Kota Surabaya, Ahad (9/7).

Shobrun menyampaikan, generasi masa depan terus berupaya menguatkan dakwah Islam di zaman digital. “Generasi zaman now harus memahami bahwa dakwah adalah kewajiban, maka harus memiliki keimanan yang dalam, pemahaman Islam yang rinci, kecintaan kepada Allah dan Nabi yang kokoh, kesadaran yang sempurna dan kerja yang kontinu,” katanya.

“Allah menegaskan kepada kita bahwa dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang mengajak kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Merekalah orang-orang beruntung, surat Ali Imran ayat 104,” ucapnya sembari menyitir ayat tersebut.

Menurut Shobrun, ada dua tantangan dakwah yang dihadapi saat ini. Pertama, tantangan di era VUCA. VUCA adalah singkatan dari volatility, uncertainty, complexity, ambiguity yang mengacu pada lingkungan bisnis yang semakin bergejolak, kompleks, dan semakin tidak pasti. Itu telah menjadi hal biasa dalam satu dekade terakhir dan sangat berpengaruh dalam kehidupan kita.

“Anak muda kita saat ini tidak mau jauh dari gadget. Sekitar 92,1% pengguna WhatsApp, pengguna Instagram sebanyak 86,5%, pengguna Facebook sebanyak 83,8%, Tiktok sebanyak 70,8%, dan lainnya,” ujarnya.

Tantangan dakwah kedua, lanjutnya, maraknya Kristenisasi yang ada di Indonesia. “Generasi muda sekarang harus peka terhadap lingkungan sekitarnya, bagaimana saling menjaga untuk memperkuat imannya. Dulu umat Islam 90 persen, sekarang sudah 82,2%. Sedangkan Kristen naik menjadi 12,7%,” tuturnya.

Generasi masa depan, lanjut Shobrun, harus mempunyai strategi dakwah terukur. “Membangun masyarakat Islam sebagaimana dakwah para Rasul, melakukan perbaikan masyarakat, memelihara kebenaran dengan tadzkir, tazkiyah, dan taklim sehingga terwujud Islam yang sebenar-sebenarnya,” pungkasnya. (Habibie/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini