KLIKMU.CO – Sekolah Islami Bernuansa Bahari SD Muhammadiyah 9 Surabaya menggelar Wisuda Purnasiswa Ke-60 dan Tahfidz Qur’an Ke-4. Kegiatan berlangsung di Hotel Dafam Pacific Caesar Surabaya Jalan Dr Ir H Soekarno No 45C, Kamis (13/6/2024).
Sekitar 28 siswa-siswi siap diwisuda. Mereka pun naik di atas panggung untuk dilakukan uji tes Al-Qur’an kembali. Beberapa penguji dihadirkan dari tamu undangan dan wali murid.
Tampak terlihat ketegangan di benak mereka yang saat itu juga disaksikan langsung oleh semua bapak-ibu guru, wali murid, tamu undangan dan siswa SD Muhammadiyah 9 Surabaya.
Meski begitu, semua peserta tahfidz Al-Qur’an itu bisa menjawab dengan baik. Tepuk tangan pun diberikan oleh peserta yang hadir menyaksikan. Bahkan orang tua mereka yang menyaksikan tak kuasa meneteskan air mata terlihat begitu senang.
Meskipun di awal terasa sangat menegangkan, momen itu sedikit menjadi cair ketika Wakil Ketua PDM Surabaya Drs M Rofiq Munawi MPdI menghampiri dan memberikan hadiah dari sakunya untuk peserta yang bisa menjawab potongan ayat Al-Qur’an.
Saat ditemui oleh KLIKMU.CO seusai menghadiri acara wisuda, Rofiq begitu kagum dan bangga dengan siswa-siswi SD Muhammadiyah 9 Surabaya yang mampu menghafalkan Al-Qur’an sekian juz.
“Setidaknya tujuan saya memberikan hadiah ini tidak lain supaya anak-anak yang menghafal Al-Qur’an itu termotivasi dan lebih bersemangat gemar untuk menghafal Al-Qur’an. Memang Al-Qur’an itu Allah sudah menjamin atau menjanjikan dalam firmannya:
اِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَاِنَّا لَهٗ لَحٰفِظُوْنَ
“Sesungguhnya kamilah yang menurunkan Al-Qur’an dan pasti kami pula yang memeliharanya”. (QS. Al-Hijr, 15:9)
Maksudnya, Allah yang mengamankan Al-Qur’an itu terjamin untuk tidak bisa dipalsu. Nah dengan cara banyaknya orang yang menghafal Al-Qur’an. Berbeda dengan bible atau kitab suci umat Kristiani atau Katolik, yaitu tidak ada orang, pendeta, atau postur hafal kitab sucinya. Kitab sucinya tidak bisa mereka hafal karena bisa direvisi.
Sementara itu, Al-Qur’an itu kitab satu-satunya yang murni tidak bisa dipalsu. Artinya, kalau ada orang memalsu Al-Qur’an selalu ketahuan karena setiap generasi mesti ada orang-orang semangat untuk menghafal Al-Qur’an. Dengan cara itulah Allah menjaga supaya Al-Qur’an tidak bisa dipalsu, di antaranya kekuatan juga dihafalkan oleh anak-anak atau generasi berikutnya.
Beberapa ribu tahun yang lalu itu memang pernah ada katanya diperintahkan orang Yahudi untuk memalsu 50 Al-Qur’an. Tetapi masih ketahuan karena banyaknya setiap generasi itu menjadi penghafal Al-Qur’an. Selalu saja ketahuan gara-gara orang banyak sekali menghafal Al-Qur’an.
“Jadi Allah menjaga mengamankan Al-Qur’an tidak bisa dipalsu itu dengan kekuatan hafalan setiap generasi dan penelitian doktor Rossad Khalifah setiap huruf itu dihitung alif ketemu sekian ribu huruf itu, yaitu di antara untuk kaitannya bahwa Al-Qur’an sulit untuk dipalsu,” bebernya.
Menurut dia, setiap generasi tidak akan pernah surut. Malah sekarang ini di mana-mana bertumbuh cepat di lembaga-lembaga pendidikan di pondok pesantren untuk gemar membaca atau menghafal Al-Qur’an.
Ada juga boarding school atau pesantren meskipun tidak seperti pondok pesantren secara resmi. Model boarding atau anak-anak SD atau SMP disuruh bermalam tidak diperbolehkan pulang dalam rangka cukup waktu untuk menghafal Al-Qur’an.
“Saya saja merasa kalah dengan hafalan anak-anak. Memang terkadang tidak sempat untuk menghafal sekian banyak. Anak-anak kecil PAUD, TK, SD, SMP, SMA dan seterusnya sudah banyak yang menghafal Al-Qur’an itu cukup mengagumkan di benak saya. Sehingga patut anak ini butuh dikasih pancingan untuk lebih semangat gerakan untuk menghafal Al-Qur’an itu memang sangatlah amat penting,” tuturnya.
Program Pemerintah Kota Surabaya juga siapa yang hafal 30 juz itu maka ada bonus 1 juta setiap bulan. Nah dengan cara dites dicek kalau benar-benar hafal ada nilai bonus atau menyemangati orang yang hafal 30 juz. Bahkan dalam dunia pendidikan untuk memberi motivasi anak-anak bagi yang menghafal ada poinnya beasiswa ke luar negeri.
“Dalam rangka menyemangati anak tadi terutama ada MTQ tingkat kota yang kaitanya hafal Al-Qur’an ada tafsir bahasa Arab dan lain-lain. Ini juga di antaranya supaya lebih bergairah untuk belajar atau memahami kitab suci Al-Qur’an. Bisa menghafal, tartil, qiraah ini juga sebagai gerakan semarak memperdalam mencintai kitab suci Al-Qur’an ,” tandas mantan kepala SD Muhammadiyah 9 Surabaya itu.
(Nashiiruddin/AS)