Wamenaker: Muhammadiyah Telah Banyak Melahirkan Cendekiawan Bangsa

0
63
Wamenaker Afriansyah Noor (tengah) didampingi BPH UMM Fauzan (kiri) dan Rektor UMM Nazaruddin Malik di Ruang Sidang Senat. (Humas UMM/KLIKMU.CO)

KLIKMU.CO – Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Afriansyah Noor memuji terobosan program Center of Excellence (CoE) milik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Dia juga tak segan mengakui bahwa Muhammadiyah telah banyak melahirkan cendekiawan untuk bangsa.

Hal itu ia sampaikan pada kunjungan dan sharing session bersama di Ruang Sidang Senat (RSS) Kampus Putih, sebutan UMM, pada Kamis (27/6/2024).

Menurut Afriansyah, CoE yang sudah dijalankan sejak 2017 itu sangat relevan dalam menyiapkan lulusan untuk langsung terjun di dunia usaha dan dunia industri (DUDI).

Pada kesempatan itu, ia juga sempat mengunjungi kelas-kelas CoE dan program vokasi UMM. Melihat langsung proses persiapan SDM yang unggul di Kampus Putih.

“Saya terkesan dengan program CoE dan juga Profesor Penggerak Pembangunan Masyarakat (P3M). Saya rasa ini menjadi aset yang baik, tidak hanya untuk UMM, tapi juga untuk anak-anak muda dan lulusan yang akan bersaing di dunia kerja nanti,” ujarnya.

“Terlebih, ini juga bisa menjadi persiapan untuk menyambut Indonesia Emas 2045 sekaligus jadi modal besar untuk melakukan kolaborasi dengan Kementerian Ketenagakerjaan,” ungkap Afriansyah.

Muhammadiyah Lahirkan Para Cendekiawan

Lebih lanjut, Afriansyah mengatakan bahwa dirinya tidak heran jika UMM mampu menciptakan gagasan-gagasan berkemajuan dalam sektor pendidikan. Terlebih, Persyarikatan Muhammadiyah juga terkenal dan berperan aktif dalam melahirkan para cendekiawan.

Terbukti, dari seringnya kader-kader Muhammadiyah yang mendapat kepercayaan pemerintah menjadi menteri, mulai menteri pendidikan, menteri koordinator pembangunan manusia dan kebudayaan, dan lain sebagainya.

“Ekosistem pendidikan di UMM ini menurut saya sangat optimal. Mahasiswa dapat belajar di kampus, diberikan fasilitas dan program yang baik, lalu mahasiswa punya skill yang baik dan siap bekerja. Bahkan bisa menjadi tenaga ahli di luar negeri,” tuturnya.

“Apalagi kita  memang kekurangan tenaga ahli yang bisa ditawarkan ke luar negeri. Selama ini kebanyakan hanya pada bidang asisten rumah tangga,” imbuh dia.

Terakhir, ia berharap UMM bisa menjadi motor penggerak sekaligus percontohan sistem pendidikan yang ada di Indonesia.

“Kalau menteri pendidikan dan kebudayaan ke depan berasal dari Muhammadiyah, terutama orang yang menggagas CoE, saya optimistis Indonesia ini bisa semakin maju. Sudah saatnya pakar-pakar pendidikan ini yang memegang kebijakan,” katanya.

Sementara itu, Badan Pembina Harian (BPH) UMM Fauzan menjelaskan bahwa pada dasarnya Kampus Putih memiliki dua misi penting untuk menjawab tantangan serta kebutuhan bangsa. Yakni dengan menyiapkan sumber daya manusia yang unggul serta menerjunkan para pakar-pakar yang ahli di bidangnya ke masyarakat secara langsung.

Menurut mantan rektor UMM ini, dua misi tersebut harus dipenuhi oleh instansi pendidikan, mengingat hanya lewat pendidikanlah kemajuan bangsa bisa terwujud.

“UMM hadirkan CoE berbasis program studi yang itu memang bertujuan menyiapkan mahasiswa untuk dunia kerja. Tapi perlu diingat, para ahli yakni profesor juga harus terjun ke masyarakat dan memberikan solusi,” Ujarnya.

Makanya, UMM punya gebrakan program Profesor Penggerak Pembangunan Masyarakat (P3M).

“Para profesor didorong untuk membuat terobosan untuk mengabdi langsung ke masyarakat. Ini juga sekaligus mematahkan stigma kalau profesor itu eksklusif,” imbuh penggagas CoE UMM itu.

Fauzan juga menyinggung terkait hilirisasi pendidikan. Ia menjelaskan hilirisasi pendidikan yang dimaksud ialah dengan mengoptimalkan seluruh produk pendidikan untuk dimanfaatkan secara optimal. Yaitu, bisa berupa hasil penelitian, gagasan, program, ide, dan lain sebagainya.

“Saya bahkan punya istilah baru yang bisa digunakan, yakni PT Hilirisasi UMM. Jadi semua produk dari UMM kami buatkan ekosistem yang baik dan terstruktur. Ini tidak lain tidak bukan sebagai upaya kebermanfaatan untuk bangsa,” jelasnya.

Rektor UMM Nazaruddin Malik menambahkan, kedatangan Wamenaker ini bisa menjadi motivasi dan inspirasi baru. Utamanya dalam meningkatkan orientasi prodi UMM untuk menyongsong pasar tenaga kerja domestik dan internasional.

“Mudah-mudahan bisa jadi kolaborasi yang bagus antara UMM dan Kemenaker,” katanya.

(Wildan/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini