KLIKMU.CO – Jumat malam (19/6/2020) SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat) menggelar Silaturrahim Virtual Purna Belajar Siswa Kelas VI. Sebanyak 271 siswa kelas enam—yang semestinya diwisuda karena panitia sudah menyiapkan banyak hal—terpaksa hanya bersilaturrahim virtual sebagai tanda akhir pelajaran.
“Kami tidak pernah mempersiapkan acara semacam ini, namun inilah cara Allah mempertemukan kita, Anak-anakku. Semoga kalian tetap ceria dan kelak kalianlah yang akan mengharumkan nama sekolah degan prestasi kalian,” ucap Bunda Laksmi Hapsari Soebagio, Ketua Panitia Akhir Tahun Pelajaran 2019/2020.
“Buat bapak ibu guru Mudipat, kami haturkan terima kasih tak terhingga atas jasa-jasa mulianya. Semoga Bapak/Ibu Guru selalu sehat dan sejahtera,” ungkapnya.
Bunda Mumu, sapaan akrab Laksmi Hapsari, tak lupa berterima kasih kepada rekan-rekan orang tua murid kelas 6 yang luar biasa, khususnya panitia yang telah bekerja sangat keras sejauh ini. Dia menamai lulusan Mudipat tahun ini sebagai angkatan 620 yang hebat. Karena harus lulus SD di masa pandemi virus mematikan.
Acara silaturrahim itu berlangsung pukul 19.00–21.00 WIB. Kegiatan itu tersaji live streaming melalui Zoom Claud Meeting, FB Mudipat Pucang Surabaya, dan YouTube MudipatTV. Sedikitnya 400 peserta ikut dalam kegiatan tersebut. Terdiri atas siswa yang didampingi orangtua serta para guru karyawan Mudipat.
Salah satu agenda kegiatan tersebut adalah sesi Spirit dan Motivasi oleh Ustadz Hanif Asyhar, M.Pd., CH, C.Ht. (Mindful Trainer, Motivator Nasional, dan Penulis). Motivasinya berisi tentang seorang anak harus selalu berbakti kepada orang tua. Karena rida Allah terletak pada rida kedua orang tua.
Selain itu, acara makin meriah lantaran perwakilan siswa menampilkan bakatnya. Ada yang bernyanyi, saling sapa melepas rindu, dan memberi kesan dan harapan. Tak ketinggalan seluruh guru kelas 6 pun memberi motivasi dan ungkapan rindu kepada murid-muridnya yang telah hampir 4 bulan tidak bertatap muka secara langsung.
Kepala Mudipat M. Syaikhul Islam MHI berharap pandemi segera pergi. Dia mengatakan akan ada pertemuan yang lebih akrab lagi di masa mendatang. “Semoga kisah ini (belajar daring) menjadi kenanagan terindah untuk masa depan kalian, Nak. Kepada Ayah/Bunda, kami mohon maaf selama mengemban amanah mendidik anak-anak ada salah dan khilaf, kami mohon maaf,” ujarnya. (Mul/Achmad San)