Yang Harus Dilakukan Jika Terima Pesan Mencurigakan

0
45
Aktifitas pengamanan berlapis agar terlindungi dari ancaman pencurian data digital. (Foto: Ilustrasi)

Jakarta, KLIKMU.CO – Seringkali kita memperoleh tautan dari nomer yang tidak kita kenal dan terkesan mencurigakan. Indikasinya, misalnya menampilkan kombinasi karakter yang tidak lazim, untuk menarik perhatian kita agar mengetuk tautan. Tautan seperti ini biasanya akan mengarahkan Anda untuk masuk ke situs web yang sah, tetapi sebenarnya menuju situs web berbahaya.
Seperti yang sekarang lagi heboh tentang modus baru kejahatan dunia maya atau phising yang berbeda dari sebelumnya. Kali ini modus penipuan yang terjadi berisi persetujuan untuk tetap menggunakan tarif transaksi perbankan yang lama yaitu Rp 6.500 per transaksi, bukan Rp 150.000 per bulan untuk melakukan transaksi perbankan tidak terbatas dan akan di-autodebet langsung tiap bulan. Agar bisa mengakses, pengguna diminta untuk menekan tombol ‘View’ yang telah disiapkan.
Ketua Lembaga Riset Keamanan Siber Communication & Information System Security Research Center (CISSReC) Pratama Persadha mengingatkan agar pada saat menerima informasi terkait perbankan, sebaiknya melakukan pemeriksaan kembali (crosscheck) kepada customer service (CS) dari bank tersebut melalui nomor atau website resmi yang tercantum di balik kartu ATM.
“Jangan menghubungi nomor telepon yang tertera di surat edaran atau WhatsApp, karena bisa jadi nomor tersebut adalah nomor pelaku yang akan lebih lanjut menjelaskan kepada korban bahwa pemberitahuan tersebut adalah resmi. Jika kita menghubungi CS melalui aplikasi perpesanan atau media sosial, pastikan akun tersebut sudah terverifikasi dengan tanda centang berwarna hijau atau biru,” ujar Pratama.
Pratama juga menyebutkan beberapa cara lain yang bisa dilakukan supaya terhindar dari penipuan dan serangan siber. Caranya, selalu install aplikasi dari sumber resmi seperti Google PlayStore atau iOS AppStore serta perbarui sistem operasi, aplikasi, dan perangkat lunak lainnya dengan patch keamanan terbaru.
Kemudian, pasang dan perbarui perangkat lunak keamanan kuat seperti antivirus serta antimalware yang akan mengingatkan kita terhadap aplikasi berbahaya atau tautan phising, dan jangan pernah mengklik tautan atau bahkan membuka lampiran dari email atau pesan yang mencurigakan dan dari sumber yang tidak dikenal atau berisi permintaan yang tidak biasa, serta buat salinan data penting Anda secara teratur dan simpan salinan tersebut di tempat yang terpisah.
“Kita juga perlu untuk meningkatkan kesadaran tentang ancaman dan cara mengidentifikasi serangan siber, hindari menguji situs web yang mencurigakan atau tidak terpercaya terutama yang berisi konten ilegal atau berbahaya, dan gunakan kata sandi yang kuat dan unik untuk akun-akun daring Anda, serta manfaatkan fitur 2 Factor Authentication yang disediakan,” kata Pratama.
“Kita juga perlu secara berkala melakukan pergantian password dan tidak sembarangan menghubungkan perangkat kita ke akses Wi-Fi gratisan serta menggunakan layanan pengisian daya gratis,” jelas Pratama.
Berdasarkan catatan Anti Phishing Working Group, di awal tahun 2020 terdapat 165.772 website phising yang siap menjaring korban.
Pelaku phising biasanya menampakkan diri sebagai pihak atau institusi yang berwenang, dan kebanyakan mengambil sasaran bidang finansial.
Dengan menggunakan website atau email palsu, tautan mereka tampak sangat meyakinkan, sehingga banyak orang berhasil dikelabui dan menjadi korban.(han)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini