KLIKMU.CO – Alumnus Pondok Pesantren Al Mizan Muhammadiyah Lamongan, Maftuh Ikhsan Nanda Kurniawan SPd, terpilih sebagai Wakil Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Turki.
Pada Musyawarah Cabang Istimewa (Musycabis) Ke-4 Turki yang berlangsung pada 30-31 Desember 2023, Maftuh terpilih menjadi Wakil Ketua 1 PCIM Turki Periode 2024-2026.
Dari tujuh formatur calon pimpinan, hanya lima yang terpilih. Maftuh berhasil meraih suara terbanyak kedua setelah Dhiya’ul Haq (alumnus Gontor) dan Zaki Akrom (alumnus MBS Jogja) –keduanya menempati posisi pertama dengan suara yang sama.
Maftuh Ikhsan Nanda Kurniawan lahir pada 20 Januari 2000. Ia dikenal sebagai sosok yang aktif dan berprestasi di berbagai bidang. Hobi workout yang digelutinya menjadi salah satu penunjang kesehatannya dalam menjalankan berbagai aktivitas.
Riwayat Pendidikan
Maftuh memulai pendidikannya di MI Muhammadiyah 11 Jabung pada tahun 2011, kemudian melanjutkan ke SMP Muhammadiyah 17 Keduyung dan lulus tahun 2014. Sementara pendidikan menengahnya diselesaikan di MA 9 Muhammadiyah Al Mizan Lamongan dengan lulus tahun 2017. Dia lalu melanjutkan S1 di Universitas Muhammadiyah Malang.
Aktivitas dan Prestasi
Maftuh aktif di berbagai organisasi sejak masa sekolah. Pada 2017, ia menjadi Sekretaris Bidang Kaderisasi dan Dakwah di PR IPM Al Mizan. Lalu, pada periode 2018-2020, ia aktif di Tapak Suci UMM sebagai Ketua Bidang Perkaderan.
Selanjutnya, pada periode 2022-2024, Maftuh menjabat sebagai Sekretaris 1 PCIM Turki dan kini menjabat sebagai Wakil Ketua 1 PCIM Turki untuk periode 2024-2026.
Prestasi Maftuh juga mencakup berbagai bidang. Ia meraih Best Project 3 Istanbul Youth Summit 5 2021 dalam bidang pendidikan internasional. Pada tahun 2017, ia dinobatkan sebagai Duta Fakultas Agama Islam dan memenangkan juara 1 debat bahasa Inggris Fakultas Agama Islam UMM.
Dalam bidang Tapak Suci, Maftuh pernah meraih 5 emas, 2 perak, dan 7 perunggu di tingkat nasional, wilayah, dan daerah.
Dalam kepemimpinannya di PCIM Turki periode 2022-2024, Maftuh mendapat apresiasi dari pemerintah Indonesia atas bantuannya dalam misi kemanusiaan saat gempa di Turki (Hatay dan sekitarnya).
Pengalaman di Al Mizan
Selama menjadi santri di Pondok Al Mizan, Maftuh merasakan perkembangan yang luar biasa, terutama dalam hal kaderisasi. Dari yang awalnya introver, ia berkembang menjadi pemimpin yang berani berbicara di depan umum.
Al Mizan dikenal sebagai pondok yang mencetak kader pemimpin, mubaligh, dan ulama masa depan.
“Di Al Mizan, saya mendapatkan banyak ilmu dan praktik dakwah nyata yang sangat berpengaruh bagi perkembangan diri saya. Banyak santri yang lebih hebat dan memiliki cakupan kepemimpinan yang lebih luas, membuktikan bahwa Al Mizan memang pondok pencetak pemimpin masa depan,” ujar Maftuh.
Internasionalisasi Dakwah Muhammadiyah
Mengutip amanat Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Prof Dr Abdul Mu’ti MEd tentang internasionalisasi dakwah Muhammadiyah, Maftuh menegaskan bahwa Muhammadiyah di Turki tidak hanya untuk warga Indonesia atau kader semata, tetapi perlu diperluas untuk peran internasional.
Prof Dr Onder Kutlu dari Necmettin Erbakan University juga mengakui peran Muhammadiyah dalam skala internasional. Maftuh berharap Muhammadiyah Turki dapat menjadi organisasi yang dilegalkan di Turki.
“Mendukung perkembangan kader dan organisasi di kancah internasional mengingat posisi strategis Turki sebagai tempat transit internasional,” ucapnya.
(Alfain Jalaluddin Ramadlan/AS)
