Surabaya, KLIKMU.CO – Menggerakkan ranting itu sama dengan menggerakkan sekolah. Dikenalkan tata cara ibadah, dikenalkan tarjih, dan lainnya.
Sebab, ranting Muhammadiyah tidak punya amal usaha seperti sekolah. Maka, masjid menjadi tumpuan terpenting dalam bergerak.
“Coba diperhatikan, potensi apa yang dimiliki oleh ranting mulai diramut dan dikembangkan. Dengan demikian, hidup masjid dan rantingnya,” kata Wakil Ketua Lembaga Pimpinan Cabang dan Ranting (LPCR-PM) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur Abdullah Smith.
Hal itu disampaikannya dalam acara silaturahmi dan rapat koordinasi Lembaga Pengembangan Ranting (LPR) Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kenjeran Kota Surabaya di Masjid Remaja Jl Kalilom Lor III No 41 Kenjeran, Surabaya, Selasa (7/5/2024).
Selain itu, lanjut dia, digali apa yang ada, apa pun itu. Misalnya, pengajian tidak harus banyak orang dulu, tiga orang tetap jalan. Pengajian ditaruh di ranting, cabang cukup mencarikan pematerinya.
“Saat ini banyak yang ditutup-tutupi, seakan-akan kegiatan yang ada itu bukan kegiatan persyarikatan. Maka selanjutnya ranting mencari yang diminati, cabang bagian yang membagikan kegiatan dan mengirim khatib,” terangnya.
“Kebutuhan di-cover semuanya oleh cabang. Jadi, cabang yang mencari dana, ranting tidak disibukkan dalam mencari dana, tetapi sebagai pelaksana kegiatan yang ada di ranting,” tambahnya.
Hadir dalam acara ini PRM Bulak Banteng, PRM Sidotopo Wetan, PRM Bulak Banteng Wetan, PRM Tanah Kali Kedinding, dan PRM Tambak Wedi. Kegiatan berlangsung gayeng dan penuh kekeluargaan.
(Habibie/AS)
Leave feedback about this