Buka Kelas Tahfidz, Smamsa Targetkan Lebih Banyak Siswa Masuk PTN

0
119
Ustadzah Roudhotul Jannah sedang menguji siswa kelas tahfidz SMA Muhammadiyah 1 Surabaya. (Nashiiruddin/KLIKMU.CO)

Surabaya, KLIKMU.CO – Program baru kelas tahfidz SMA Muhammadiyah 1 Surabaya (Smamsa) punya target khusus. Yakni, setiap siswa ketika lulus mampu menghafal minimal 6 juz dan bisa masuk jalur khusus di perguruan tinggi negeri.

Tahun ini Smamsa mengawali tahun pelajaran barunya dengan membuka program unggulan kelas tahfidz. Dengan adanya kelas tahfidz ini, Smamsa ingin lebih banyak lagi siswanya yang masuk perguruan tinggi negeri dan menghasilkan penghafal-penghafal Al-Qur’an.

Ustadz Firman Efendi SE, pembina tahfidz, mengatakan bahwa banyak sekali perguruan tinggi negeri yang saat ini mau memberikan beasiswa bagi penghafal Al-Qur’an. Maka dari itu, ini juga sebagai motivasi untuk siswa-siswi Smamsa.

“Alhamdulillah, pada tahun pelajaran baru ini SMA Muhammadiyah 1 Surabaya menjadikan tahfidz sebagai program unggulan. Sudah tiga tahun lebih saya menjadi guru tahfidz, tentunya juga mengamati anak-anak tahfidz,” ujarnya, Selasa (25/7).

“Anak-anak ini mempunyai minat yang begitu besar. Tetapi untuk mencari waktu yang khusus untuk menghafalkan itu tidak mudah. Sehingga adanya program baru kelas tahfidz ini anak-anak bisa lebih fokus untuk belajar menghafal dan menambah hafalannya,” imbuhnya.

Firman menjelaskan, sekitar 22 anak ini sudah mempunyai bekal dari SMP masing-masing. Ada yang mempunyai hafalan 2 sampai 3 juz. Karena itu, pihaknya ingin meningkatkan hafalannya.

“Pagi diawali dengan berdoa bersama. Kemudian dilanjutkan dengan murajaah dan belajar menghafal.  Bila ada yang mau menyetorkan hafalannya bisa menemui ustadz atau ustadzah,” lanjut guru Pondok Pesantren di Al Falah Surabaya itu.

Sementara itu, pembina lainnya Ustadzah Roudhotul Jannah menjelaskan, awalnya tahfidz ini masuk di ekstrakurikuler dan pertemuannya juga sangat terbatas. Karena itu, siswa yang mengikutinya kurang maksimal.

“Setiap pagi selalu kami biasakan murajaah dan dilanjutkan dengan hafalan. Kita juga berikan target mengenai hafalan sehingga lebih terkontrol. Adapun cara mudah menghafal yaitu dengan cara minimal satu kali setor 2 sampai 3 surah itu kalau hafalan di  juz 30. Sementara kalau juz 29 selama satu pekan bisa menghafalka 4 kali kalau setiap hari bisa menyetor hafalan mungkin satu bulan bisa 1 juz,” ujarnya.

“Selain itu, jangan pernah mudah untuk putus asa belajar menghafal. Memang hafalan itu susah, tetapi kalau kita disini sudah benar-benar meniatkan untuk jadi tahfidz insya Allah semua akan dimudahkan oleh Allah SWT,” imbuh guru mengaji di TOQ Tanwirul Qulub itu.

Sementara itu, Ciswa Clarinxia Astika Putri, salah seorang siswa, merasa senang bisa melanjutkan hafalannya di SMA Muhammadiyah 1 Surabaya. Ia pun menceritakan pengalamannya.

“Ketika masuk di Smamsa ada tahapan tes untuk masuk di kelas tahfidz sehingga kami beserta teman-teman yang lain juga ingin mempunyai penghafal tahfidz. Target kami juga ingin ketika masuk ke perguruan tinggi negeri. Kami bisa menggunakan sertifikat hafalan kami,” ujarnya.

“Di kelas kami juga ada pembagian kelompok bagi penghafal. Di sebelah kanan saya ini berkelompok penghafal juz 29 dan 30. Sementara di sebelah kanan saya penghafal juz 1 dan 30. Semoga dengan apa yang saya pilih untuk masuk di kelas tahfidz ini memudahkan saya bisa masuk perguruan tinggi negeri yang saya inginkan,” imbuh alumnus SMP Muhammadiyah 16 Surabaya itu. (Nashiiruddin/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini