Din Syamsuddin: Jelang Pilpres 2019, Tensi Politik Meninggi

0
1357
Mencerahkan: Din Syamsudin(kiri berpeci) didampingi H.M.Arif An( tengah berjaket) ketika acara di SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya.( Foto: Kholiq)

KLIKMU.CO – Akhir-akhir ini, elit politik dinilai melakukan akrobat politik dengan saling serang. Kritik sarkasme dan sinis menjadi awal memanasnya suhu politik kebangsaan saat ini. Antarpejabat pemerintah juga saling melontarkan kritik dan terkesan saling menjatuhkan. Terlebih, jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, situasi kebangsaan pun kian memanas.

Hal itu diungkapkan oleh Prof. Din Syamauddin dalam konferensi pers usai Pengajian Akbar bertajuk ‘Membangun Generasi Milenial yang Berakhlaq Mulia’ di SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya, Sabtu (7/4).

Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Lintas Agama dan Antar-Peradaban tersebut mengatakan, setiap warga bebas dalam mengutarakan pendapat karena dijamin dalam Undang-undang Pasal 28E ayat (3) UUD 1945.

“Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat,” ujarnya.

Menurut mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu, bahwa hak mengeluarkan pendapat sejatinya merupakan buah sistem demokrasi yang terbuka.

Kendati demikian, Din tidak mempersoalkan selama dialektika kritik tidak vulgar dan saling menyerang antara yang pro dan kontra, ataupun yang penuh tendensius. Lebih dari itu, lanjutnya, sebaiknya kritik dan statemen dilandasi etika atau akhlaq. Demokrasi keterbukaan harus tetap dan masih berada koridor akhlak.

“Jika antar pro dan kontra lebih bersifat kritis sinis tidaklah bagus buat kelangsungan hidup kebangsaan ini,” tandas Pengasuh Pesantren Modern Internasional Dea Malela Sumbawa, NTB itu.

“Sikap freedom of speech, akhir-akhir ini nampak kuat warna dialektikanya. Apalagi dengan adanya media sosial semakin merunyamkan hiruk pikuk itu. Jika tidak adanya filter dan pengetahuan yang cukup, ini akan lebih tidak baik lagi,” katanya.

Din meyakini bahwa situasi yang memanas ini kaitannya perhelatan Pilpres tahun depan.

“Saya yakin itu sebagai pemanasan jelas Pilpres 2019. Toh, kita sudah punya pengalaman Pemilu lalu yang berlangsung dengan lancar. Dan saya harap semakin berkualitas,” kata Ketua Dewan Pertimbangan MUI itu. (Kholiq)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini