Empat Kemampuan yang Harus Dikuasai Seorang Pemimpin

0
108
Amang Muazzam saat mengisi Synergy Building Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kenjeran. (Habibie/KLIKMU.CO)

Mojokerto, KLIKMU.CO – Wakil Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kenjeran Amang Muazzam turut mengisi Synergy Building Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kenjeran, Kota Surabaya, di Vila Mediana Pacet Mojokerto, Sabtu (29/7).

“Mengutip pernyataan dari Prof Dr H Din Syamsuddin, pemimpin Muhammadiyah itu harus memiliki dua sifat, yakni orgil dan bonek. Pemimpin itu sejengkal dikedepankan, seinci ditinggikan,” kata Amang Muazzam.

Dia lantas menjelaskan hakikat leadership dan manajemen. Leadership adalah melakukan sesuatu yang benar untuk bisa mencapai tujuan dari organisasi. Sementara itu, manajemen memastikan dalam mencapai tujuan dilakukan dengan cara yang benar.

“Manajemen dapat dipandang sebagai sebuah ilmu dan seni dalam waktu bersamaan. Dalam penerapannya, seorang manajer harus bisa merencanakan dan mengorkestrasi lingkungannya agar apa yang direncanakan bisa terwujud,” katanya.

Menurut Amang, ada empat hal yang harus dikuasai oleh pemimpin atau manajer. Yakni, planning, organizing, actuating, dan controlling.

Pertama, planning. “Seorang manajer harus bisa merencanakan sebelum bertindak. Dia harus tahu apa yang akan dia rencanakan. Apa yang akan dilakukan? Apa tujuan atau sasaran yang akan dicapai? Strategi apa yang akan dilakukan? Bagaimana cara mengalokasikan sumber daya yang dimiliki?” paparnya kepada peserta synergy building.

Kedua, kata kepala SD Muhammadiyah 13 itu, organizing. “Menyusun sistem, wewenang, tanggung jawab, serta struktur hubungan kerja sehingga tim bisa berinteraksi dengan baik. Dalam hal ini bisa juga menggunakan apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana,” terang dia.

Ketiga, lanjut Amang, actuating. “Pada fungsi ini, tugas seorang manajer adalah menggerakkan tim dan segala sumber daya yang ada untuk menjalankan apa yang direncanakan. Membuat semua anggota kelompok mau bekerja sama dan bekerja secara sukarela serta bergairah untuk mencapai tujuan sesuai dengan perencanaan,” tuturnya.

Keempat, controlling. “Proses pemantauan aktivitas untuk menjamin bahwa standar dapat terlaksana sebagaimana yang direncanakan dan melakukan langkah korektif apabila diperlukan,” kata dia.

“Pemimpin Muhammadiyah itu kolektif kolegial. Jadilah pemimpin yang orgil (orang gila), gila ide dan gagasan, kemudian menjadi pemimpin yang bonek dalam hal kebaikan. Pemimpin harus senantiasa sabar, amanah, ikhlas, luas, luwes, dan optimistis. Dengan demikian akan menjadi pemimpin yang hebat,” pungkasnya. (Habibie/AS)

Amang Muazzam merefresh peserta dalam Sinergy Building Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kenjeran di Villa Mediana Pacet Mojokerto. (Habibie/Klikmu.co)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini