Haedar Nashir Ajak Seluruh Umat Islam Hijrah ke Kalender Global Tunggal

0
54
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir MSi. (istimewa)

KLIKMU.CO – Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir MSi mengajak seluruh umat Islam sedunia untuk hijrah ke Kalender Islam Global Tunggal sebagai bayar utang peradaban.

Haedar menyayangkan umat Islam masih berbeda dalam menentukan hari, tanggal, dan tahun baru Hijriyah. Baik antarnegara maupun di satu negara

“Apalagi menentukannya dengan cara dadakan yang mengandung ketidakpastian,” ujarnya pada Selasa (9/7/2024).

Padahal, lanjut Haedar, di sisi lain Kalender Masehi telah lama menjadi rujukan pasti umat manusia dunia. Menurutnya, sangat diperlukan ijtihad dan penafsiran baru atas hadis nabi soal penentuan bulan baru agar tidak terjebak pada status quo pemahaman keagamaan yang normatif dan jumud.

“Bukankah peredaran benda-benda langit itu berada dalam hukum sunatullah yang pasti dan tidak spekulatif,” imbuhnya.

Karena itu, ia mengajak untuk berhijrah meninggalkan ketidakpastian menuju kepastian dalam penentuan hari, bulan, dan tahun Hijriyah. Hal itu sebagai bukti bahwa umat Islam tinggi kualitas keilmuan dan kemajuan peradabannya.

“Bukankah Allah memerintahkan umat Islam untuk iqra, berpikir, dan menggunakan ilmu pengetahuan agar umat beriman meraih derajat tertinggi. Allah pun menghendaki kemudahan dan tidak menghendaki kesukaran dalam beragama, sesuai surah Al-Baqarah ayat 185,” tandasnya.

Seperti diketahui, Muhammadiyah telah resmi menggunakan Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT). Ini adalah langkah visioner Muhammadiyah untuk menciptakan kalender Islam yang seragam di seluruh dunia.

Inisiatif itu tidak hanya merupakan langkah besar dalam bidang keagamaan, tetapi juga sebagai bentuk respons terhadap kebutuhan akan kepastian dan ketepatan dalam pelaksanaan ibadah yang bersifat global.

“Upaya pergerseran ke KHGT ini merupakan lompatan ijtihad Muhammadiyah dalam menjawab kebutuhan akan kepastian dan ketepatan tanggal-tanggal pelaksanaan ibadah yang bersifat global,” kata anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Maskufa pada Jumat (5/7/2024) lalu.

Muktamar Ke-47

Maskufa menambahkan, motivasi Muhammadiyah untuk menerapkan KHGT tercermin jelas dalam Putusan Muktamar Ke-47 di Makassar tahun 2015.

Perbedaan dalam memulai ibadah puasa dan hari raya yang disebabkan oleh metode penentuan awal bulan yang masih lokal menjadi perhatian utama. Selain itu, ibadah yang terkait dengan tempat geografis yang berbeda, seperti puasa Arafah, menekankan pentingnya kalender yang seragam.

Putusan tersebut juga menggarisbawahi konsep ummatan wahidatan, yang berarti umat Islam adalah satu kesatuan, sebagaimana diamanatkan dalam Al-Quran. Meskipun umat Islam tersebar di berbagai negara dengan beragam paham keagamaan, organisasi, dan budaya, perbedaan ini menjadi tantangan sekaligus rahmat. Namun, perbedaan dalam penentuan awal bulan Hijriyah, terutama untuk Ramadan, Syawal, dan Zulhijah, seringkali menimbulkan kebingungan dan ketidakpastian.

“Perbedaan ini sebagai rahmat sekaligus tantangan. Perbedaan tersebut menyebabkan terjadinya perbedaan dalam penentuan awal bulan dalam Kalender Hijriyah, terutama awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah. Muhammadiyah memandang erlu untuk adanya upaya penyatuan Kalender Hijriyah yang berlaku secara internasional,” ucap Maskufa.

Maskufa menjelaskan, Muhammadiyah melihat urgensi untuk menyatukan Kalender Hijriyah secara internasional. Unifikasi kalender ini tidak hanya memberikan kepastian dalam pelaksanaan ibadah, tetapi juga menjadi acuan dalam berbagai aspek muamalah.

“Penerapan KHGT memerlukan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Menjadikannya langkah inovatif dan berwawasan ke depan,” tegasnya.

Muktamar Ke-48

Keputusan Muktamar Ke-48 Muhammadiyah di Surakarta tahun 2022 semakin menegaskan pentingnya KHGT. Muhammadiyah berkomitmen untuk kepentingan umat, bangsa, kemanusiaan, dunia internasional, dan masa depan umat manusia.

Peran Muhammadiyah yang semakin global ini mencakup perbaikan sistem waktu Islam melalui penerapan Kalender Islam Global yang unifikatif.

“Di antara bentuk peran internasionalisasi Muhammadiyah adalah perbaikan sistem waktu Islam secara internasional melalui upaya pemberlakuan Kalender Islam Global unifikatif,” tutur Maskufa.

(AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini