Haedar Nashir: Bulan Syawal, Bulan Berburu Kebaikan

0
21
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir.

Yogyakarta, KLIKMU.CO – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir berpesan agar Pimpinan Pusat Aisyiyah terus merawat dan mengembangkan usaha-usaha amal saleh yang telah dirintis Muhammadiyah dan Aisyiyah sejak awal berdiri.

Hal itu disampaikannya saat menerima kunjungan Pimpinan Pusat Aisyiyah dalam momen silaturahmi Idul Fitri 1445 H di kediaman Haedar Nashir pada Senin (15/4/2024).

Terkait momen Idul Fitri ini, Haedar juga mengatakan bahwa bulan Syawal adalah bulan berburu. Selain itu, bulan Syawal sebagai bulan peningkatan ibadah.

Dalam konteks berburu ini, Haedar menjelaskan yang utama adalah berburu kebaikan. Ada tiga hal nilai dalam konteks berburu ini. Pertama, trust atau kepercayaan.

“Kepercayaan tentu saja tidak mudah didapat. Kepercayaan terpancar dari perkataan, sikap, dan tanggung jawab. Begitu juga kepercayaan menjadi dasar organisasi Muhammadiyah dan Aisyiyah untuk dapat berkembang pesat sampai saat ini,” imbuh guru besar Universitas Muhammadiyah Yogyakarta itu.

Kedua, amanah. Amanah sebagai manifestasi atas kepercayaan yang membuat pimpinan harus melaksanakan amanah dalam menjaga amal usaha dan memajukan organisasi dengan baik dan saksama.

Ketiga, koneksi atau jaringan. Menurut Haedar, menjalin silaturahmi dalam momentum Syawalan ini sekaligus penguatan membangun jaringan organisasi agar memiliki lingkaran jaringan yang lebih luas dan produktif.

Dalam kesempatan itu, Haedar juga menyampaikan bahwa ghirah dalam memajukan organisasi adalah cemburu melihat orang lain maju. Artinya, saling memacu dan berlomba-lomba dalam kebaikan.

“Banyaknya amal usaha organisasi lain maju membuat kita juga harus terus memajukan amal usaha Muhammadiyah dan Aisyiyah agar lebih maju lagi. Momentum Syawal sebagai bulan berburu ini juga harus digalakkan sampai sebelas bulan ke depan. Seperti halnya agar semangat ini juga untuk memajukan wilayah-wilayah di seluruh Indonesia,” bebernya.

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir menerima kunjungan Pimpinan Pusat Aisyiyah di kediamannya. (Muhammadiyah.or.id)

Haedar juga menyampaikan bahwa dakwah Muhammadiyah harus seimbang antara burhani, irfani, dan bayani. Hal ini menjadi penting agar dakwah Muhammadiyah dapat diterima dengan baik oleh masyarakat Indonesia.

“Sebagai salah satu contoh adalah bagaimana Muhammadiyah merintis shalat Id di lapangan yang kala itu dirintis oleh Ketum PP Muhammadiyah Kiai Mas Mansur, yang hingga saat ini masih dilaksanakan di berbagai penjuru tanah air,” jelas Haedar.

Selain itu, Haedar juga menyampaikan kepeloporan Muhammadiyah dalam pengajian umum serta pendekatan dakwah secara irfani, yakni dengan mendekatkan kiai ke jamaah dengan adanya pengajian-pengajian terbuka untuk umum.

Dalam hal ini, konteks dai atau mubaligh Muhammadiyah-Aisyiyah harus membangun kedekatan dan menghampiri objek dakwah agar semakin banyak yang terdakwahi,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah Salmah Orbayyinah yang hadir bersama Ketua Majelis dan Lembaga PPA menyampaikan, maksud silaturahmi tersebut dalam suasana Lebaran dan juga saling mempererat ukhuwah islamiyah.

“Dengan penuh keakraban dan dalam suasana kekeluargaan, kami bersilaturahmi ke kediaman Pak Ketum dan Bu Noordjannah (istri Haedar Nashir, Red),” jelas Salmah.

(AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini